Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Ironi dan Sesat Pikir KAMMI Tangerang Selatan

7 Desember 2013   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 624 3
IRONI dan sesat pikir luar biasa dipertunjukkan oleh anak-anak muda yang bergabung dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Daerah Tangerang Selatan.

Baru-baru ini, KAMMI Tangsel mengecam KPAN  yang menggelar kampanye pembagian kondom dalam program Pekan Kondom Nasional (PKN), dengan dalih merusak moral anak muda dan mendorong perzinahan dan seks bebas.

Namun sementara itu, KAMMI tak bersuara ketika suami dari Walikotanya terlibat kasus korupsi luar biasa, menumpuk kekayaan bak raja, dan melakukan pembiaran atas munculnya “Walikota Malam” di wilayahnya. Pendzaliman oleh rezim keluarga Walikota Tangerang Selatan yang jelas sangat merugikan rakyat di wilayahnya.

“Walikota Malam” adalah sebutan bagi Wawan Chaeri Wardhana, suami Airin Rachmi Diani, yang menggarap proyek-proyek di Tangsel dan Banten, untuk memperkaya diri.

Mereka sok berkoar-koar, menilai kampanye tersebut bukan solusi mencegah HIV/AIDS, melainkan menimbulkan peluang seks bebas di masyarakat.

“Kampanye pembagian kondom sebagai bentuk mencegah HIV/AIDS, “ demikian Yuli Patilata, Ketua Bidang HUMAS KAMMI Tangsel, “adalah tindakan irasional. Sebab pembagian dan penyuluhan terkait kondom bukanlah solusi utama dalam pencegahan HIV/AIDS. Tidak sepantasnya lembaga besar seperti KPAN menyelenggarakan kampanye tersebut,” demikian kritik nya rilisnya yang dikirim kepada redaksi hidayatullah.com , Jumat (29/11) lalu.

Yuli berujar, edukasi pembenahan akhlak merupakan hal penting dalam pemberantasan HIV/AIDS. Jika kondom dibagikan secara bebas, KPAN sama saja memfasilitasi masyarakat untuk melakukan seks di luar nikah.

Aduh si eneng ini, bodohnya pun. Sejak kapan ada orang pegang kondom langsung pengin berzina? Memang kondomnya bergetar-getar bikin serrr, gitu? Memang tak pernah lihat sampai sekarang kondom dijual bebas di minimarket. Apa itu yang mencetuskan perzinahan yang marak?

Ngomong-ngomong soal akhlak, apa yang dilakukan KAMMI terhadap walikotanya yang berwajah cantik jelita tapi minim akhlaknya, karena menumpuk kekayaan hingga di atas seratus miliar, memiliki sedan sekelas Sultan Brunei, seperti Bentley, Ferrari, Lamborghini, di tengah rakyat Tangsel yang masih banyak yang miskin? Anak-anak terlantar dan sulit sekolah?

“Masyarakat Indonesia mayoritas memiliki keyakinan agama. Semua agama melarang seks bebas, terutama Islam. Kampanye tersebut bertolak belakang sekali dengan jati diri bangsa yang dikenal menjunjung nilai keagamaan. Alih-alih penyelesaian masalah, malah taruhan moral bangsa kian parah,” ujarnya lagi.

Lha, ini aneh lagi! Meyakini masyarakat punya keyakinan agama, kok, ketakutan ada yang bagi-bagi kondom? Buat apa mendalami agama, kalau dipegani kondom saja tergoda? Memangnya mereka pegang kondom, terus pengin berzina dan seks bebas, gitu? Oallah...Koplaknya!

Kondom adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan dan penyakit. Dipakai oleh pasangan yang menikah, untuk mengatur kehamilan. – dan pencegah kehamilan alternatif di luar IUD (spiral), pil, vasektomi, tubektomi, dan susuk.

Sama dengan pisau buat motong daging dan sayur mayur. Kalau ada yang pegang pisau buat nusuk orang, apa itu penjualan pisau dilarang?

SOWAN KE WALIKOTA

Tangerang Selatan tengah dilanda skandal walikotanya yang terseret kasus korupsi, manipulasi, dan gratifikasi yang menyeret  Chaeri Wawan Wardhana, yang tak lain suami walikota Airin Rachmi Diany.

Apa respon KAMMI terhadap kasus korupsi di wilayahnya? Rasanya tidak ada.

Pada Hari Anti Korupsi 9 Desember 2013 lalu, yang menggelar demo anti korupsi di Tangerang Selatan mahasiswa gabungan dari tiga kampus di Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel) yaitu Keluarga Besar Univ Muhammadiyah Jakarta, BEM STIKIP KN dan Keluarga Besar IISIP Jakarta .

Mereka unjukrasa menolak lupa terhadap kasus-kasus korupsi di Indonesia, di Depan Kampus STIE Ahmad Dahlan, Jl Raya Cirendeu, Ciputat Tangerang Selatan, (04/12).

Bendera KAMMI kemana? Cuman dipakai buat menyoroti kondom?

Dari dokumen berita di media online, dapat dimonitor, bahwa mahasiswa-mahasiswi Islam Tangerang yang tergabung dalam KAMMI justru sangat dekat dan bekerjasama dengan rezim penguasa di sana.

Saat mahasiswa lain melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta, peringatan Hari Anti Korupsi 2009 lalu,  misalnya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tangsel lebih memilih melakukan audiensi dengan Penjabat Walikota Tangerang Selatan, dalam memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia.

Lima orang perwakilan KAMMI Daerah Tangsel dipimpin Rico Chandra melakukan Audiensi (09/12) ke Kantor Walikota Tangerang Selatan di Jl.  Prabu Siliwangi No. 1, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Begitu yang diberitakan di media online.

Quo Vadis, KAMMI Tangerang Selatan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun