Siang ini terasa pilu, keriuhan jalan membuatku ngilu dan pandanganku disajikan perbuatan keliru. Sejak berkenalan dengan kota ini, aku sudah mulai terbiasa dengan segala watak dan sifatnya. Namanya Semarang yang ku artikan asem dan arang, tak heran semua terasa pahit getir pandemi di kota ini, melebihi pahit getir hidup ku yang merana ini.
KEMBALI KE ARTIKEL