Dua tahun setelah film pertamanya, "The Amazing Spider-man 2" kini mulai tayang di bioskop-bioskop seluruh dunia. Film keduanya ini muncul dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi dari film-film seri Spider-man sebelumnya.
Cara bertutur dari "The Amazing Spider-man 2" ini akan sedikit mengingatkan kita pada "Spider-man 3" yang disutradarai oleh Sam Raimi. Dimana konflik yang ditampilkan banyak. Mulai dari konflik dari diri si Peter Parker itu sendiri, sampai dengan konflik-konfliknya dengan Sand Man sampai Venom (yang sangat disayangkan kalah dengan begitu mudah).
Seperti tidak ingin mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh Sam Raimi di seri penutup film Spider-man, Marc Webb menggandeng 4 orang screen story dan 3 orang penulis skenario untuk menulis film kedua dari Spider-man miliknya.
Cerita "The Amazing Spider-man 2" ini tentang Peter Parker yang melanjutkan hidupnya setelah lulus kuliah. Petuah ayah Gwen Stacy untuk menjauhi putrinya masih terus membayanginya. Musuh-musuh yang sakit hati karena sikap yang Spider-man yang terlalu friendly pun mulai bermunculan, termasuk Harry Osborn. Kalau itu belum cukup, masalah orang tua Peter yang masih misteri baginya pun juga akan diungkap disini. Perlahan, kehidupan Peter Parker mulai terpecah. Ia harus segera menentukan pilihan hidupnya.
Dari sinopsis diatas, saya yakin sudah sangat terbayang akan sebanyak apa konflik yang dimunculkan di film "The Amazing Spider-man 2" ini. Tapi dengan tim penulis yang sekian banyak, sangat membantu alur cerita di film ini. Konflik-konflik itu tidak saling tumpang tindih. Porsi dan penempatannnya pun pas. Hal ini membuat penonton jadi tidak jenuh. Porsi aksi Spider-man pun juga pas. Ini tentunya akan menyenangkan anak-anak anda.