Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Merintis Dunia Edukasi dengan Kantong Sendiri

28 November 2014   15:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:37 14 0

Disitu bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Peribahasa ini menguatkan niatku untuk membangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Cigalumpit, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Itu artinya, aku tidak perduli dengan konsep putra daerah yang lebih mengedepankan putra daerah yang seharusnya berkewajiban membangun daerahnya. Bagiku, Bandung sudah menjadi tanah kelahiran kedua anakku, termasuk Dimas Prasetyo, mendiang anakku yang kini kuabadikan menjadi nama yayasan yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan pemberdayaan masyarakat. Aku ingin mengabadikan anakku agar namanya selalu harum di bumi Siliwangi, dan sejarah mencatatnya sebagai monumen tentang keperdulian di bidang pendidikan. Aku juga ingin mengabdikan diriku sendiri untuk masyarakat Cileunyi. Aku ingin berkiprah di dunia edukasi, karena aku tak ingin ada lagi putri putri muda Kartini yang putus sekolah dan menikah di usia dini. Maka, dengan mengucap bismillah dan dukungan para laskar edukasi, kukukuhkan niatku untuk membangun sarana sekolah secara mandiri. Kurintis SMP swasta yang kuberi nama Sekar Pertiwi. Bunga bangsa yang akan tumbuh di bumi pertiwi, bumi Cileunyi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun