Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Joget Lansia

2 Desember 2014   00:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 20 0

Pokoke joget, pokoke joget. Ser…ser….ser. Mereka terlarut dalam goyangan yang mereka ciptakan sendiri. Mereka tak perduli, meskipun terik panas matahari makin menyengat kulitnya yang legam. Mereka juga tak perduli dengan tetesan keringat yang mulai menguras tenaganya. Mereka sadar, goyang inilah yang membuat hidup mereka bergairah - yang membuat semangat hidupnya berpijar kembali. Dengan bekal goyang, mereka kencangkan tali silaturahmi. “Mangan ora mangan kumpul” itulah seloroh mereka jika ditanya kenapa selalu hadir di acara yang digelar setiap minggu pagi di pojok gedung BI ini. Meski bukan jawaban yang tepat. Tapi dari tatap mata renta yang berbinar, tampak kebahagiaan yang mencuat - tak terucap. Mereka sebenarnya haus hiburan. Dengan bergoyang mereka dapat memarkirkan sementara persoalan hidupnya yang mungkin lebih terik dari sengatan matahari. Mereka terus bergoyang sampai penat mengistirahatkan gerakannya. Sebelum berpencar pulang menuju aktivitasnya masing mereka selalu membisikkan pesan : Jangan berhenti menghibur mereka. Biarkan usia yang mengistirahatkannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun