Padahal nih,sebelum BLSM itu "muncul ke permukaan", sering kita liat iklan di TV yang menunjukkan bahwa subsidi BBM di Tahun lalu itu "salah sasaran". Sebagai gantinya, pemerintah ngeluarin BLSM ini. Nah,gimana ceritanya nih kalo sampe emang bener BLSM masih salah sasaran juga. Banyak rakyat yang sebenernya memang "miskin tulen" kok malah gak terima BLSM. Bahkan yang paling parah sampai data mereka sebagai orang miskin itu gak tercantum. Nah lho...
Konon katanya data yang dipake pemerintah itu adalah data tahun 2003. Wah gimana ceritanya mau bagi duit kok yang dipakai data yang gak valid. Bisa jadi yang dibagi duit emang beneran miskin di tahun 2003. Tapi karena di tahun 2004 dia udah dapet modal buat usaha, eh di tahun 2013 dia udah bisa beli motor bahkan mobil masih juga dibilang miskin?
Masalah seperti ini gak boleh dibiarin berlarut-larut. Para pejabat pemerintahan itu memang seharusnya diisi oleh orang-orang yang tingkat "intelektualnya diharuskan tinggi. Selain Intelektualitas yang baik, seharusnya juga diimbangi dengan tingkat spiritulaisme yang tinggi juga. Jadi saat dia bekerja, bukan hanya dia bekerja untuk masyarakat, tapi juga dengan niat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga kerjanya gak cuma setengah-setengah. Sehingga gak akan terulang lagi kejadian salah sasaran seperti ini.
Semoga aparat pemerintah dapat lebih berbenah diri lagi. Kita mau Indonesia menjadi lebih baik dan bukan menjadi lebih buruk.
Jangan ada korupsi lagi,
Koruptor di hukum mati,
Agar tidak ada yang main-main lagi,
Dengan hukum di Negara ini.
Salam,
Ardi Satrio Rahutomo
Mata Garuda