Setelah melihat video tersebut saya jadi ingat tentang begitu banyaknya kekecewaan konsumen nasional atas layanan-layanan dan produk-produk nasional yang selama ini kita kenal. Sebagai contoh adalah sebuah BUMN di negara ini yang bergerak di bidang air minum, ada sebuah artikel yang mengutarakan kegusaran seorang pelanggan mengenai air yang telah berhenti selama 1 minggu, dia mengutarakan "1 minggu air tidak nyala mas, anehnya wong tidak nyala kok tetep aja kita suruh bayar, mending dikasih tau, dikabarin, ini sama sekali tidak, nasib kita lah mas konsumen, sering diapusi". Diartikel lain ada seorang pengguna layanan internet berbasis CDMA mengutarakan kekecewaannya "Saya itu langganan paket unlimited yang sebulan bro, saya berencana untuk menggunakannya untuk mengembangkan bisnis online saya, katanya EVDO 3,1 Mbps, lha kok 30 Kbps aja jarang dapet, maksudnya gimana itu?.". Dan masih banyak komplain tentang perusahaan-perusahaan yang jasa maupun produknya seolah-oleh berusaha menipu konsumennya.
Dalam pikiran saya, di negara ini apakah ada ya pihak atau lembaga yang berusaha membela hak-hak konsumen dengan benar, karena jujur aja saya pribadi juga mengalami sendiri beberapa masalah dengan produk-produk maupun jasa-jasa yang selama ini pernah dan masih saya pakai. Pertanyaan kemudian muncul "lha kenapa nggak pake produk lain?", bali saya balas "kalo njenengan bisa memberikan saya layanan yang beres saya ikut, tapi kalo sampe nggak beres berani anda ganti uang saya?". Sulitnya membela hak kita di negara ini bukanlah sebuah isapan jempol ternyata.
Saya cuma berharap suatu saat orang-orang di perusahaan-perusahaan besar yang produknya dipakai masyarakat secara masal itu mau memperbaiki layanan mereka, karena dengan layanan yang baik dengan mengedepankan konsumen berarti memberikan keuntungan juga kan buat perusahaan tersebut. Konsumen adalah raja... Sejak kapan itu ada dinegara kita.