Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Artificial Recharge, Solusi Menabung Air untuk Masa Depan

27 Agustus 2019   17:45 Diperbarui: 4 September 2019   15:24 135 2
Seiring bertambahnya populasi penduduk di Indonesia ketergantungan terhadap air bersih tak bisa dibendung, sementara kapasitas air bersih didalam tanah kian menyusut. Data WHO tahun 2016 memamaparkan lebih kurang 27 juta rakyat Indonesia masih sulit untuk akses air bersih sementara 51 juta penduduk masih mengalami hambatan untuk memperoleh akses sanitasi.

Masyarakat Indonesia umumnya sangat tergantung dengan air untuk keperluan sehari-hari. Kebanyakan masyarakat di desa bergantung pada sungai dan sumur sebagai sumber air bersih. Sementara di kota suplai air sangat tergantung pada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) selaku penyedia air bersih terpercaya di masyarakat.

Sementara itu, Pembukaan lahan terbuka untuk penanaman sawit menjadi salah satu penyebab menyusutnya air dalam tanah, disisi lain penebangan pohon secara masif di hutan juga berimbas pada menipisnya ketersediaan air bersih dalam tanah sehingga secara tidak langsung juga merubah ekosistem air di area setempat.

Tidak dapat kita pungkiri kebutuhan akan air semakin meningkat. Dengan perubahan iklim dan pemanasan global secara berkala ketersediaan air dalam tanah sudah berada pada titik waspada. Alternatif penyimpanan air dengan jumlah besar perlu dipertimbangkan untuk kestabilan air dalam tanah untuk menjamin pasokan air dimasa depan.

Artificial recharge atau mudah dipahami sebagai "Carger"  buatan, bisa menjadi solusi untuk wadah penampungan air dalam jumlah besar dalam tanah. Berbeda dengan bendungan yang memiliki efek samping bagi kestabilan air dalam tanah, Artificial Recharge berfungsi untuk kembali menyuplai air kedalam tanah agar bisa menstabilkan unsur air dalam tanah dan kembali dipakai nantinya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun