Di sudut pelosok desa nan jauh hidup seorang petani yang umurnya mulai senja. Setiap subuh ia terbangun lebih awal dan selalu memulai aktifitas dengan berwudhuk dan lekas berjalan ke sebuah mesjid tua untuk menjawab panggilan azan. Tak lupa ia mengangkat kedua tangannya memohon ampunan kepada sang khalik dan mengucapkan syukur atas nafas yang terus ia pakai tanpa henti.
KEMBALI KE ARTIKEL