Bahasa daerah merupakan aset berharga suatu bangsa. Akan tetapi, paradigma masyarakat sekarang berpikir bahwa bahasa asing memiliki wibawa lebih tinggi dibandingkan bahasa nasional dan bahasa daerah. Dengan kata lain, bahasa daerah berada di prioritas ketiga dalam penggunaannya setelah bahasa nasional dan bahasa asing. Ketika lebih dari satu bahasa dibandingkan dalam pemakaian di masyarakat, terdapat dua kemungkinan yang mungkin terjadi. Kemungkinan kedua bahasa tersebut dapat hidup berdampingan secara setara dan berkesinambungan, tetapi kemungkinan lainnya salah satunya dapat lebih dominan menjadi bahasa mayoritas. Tentunya kemungkinan yang kedua bukan kemungkinan yang positif atau malah dapat menjadi ancaman menuju kepunahannya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL