Pada suatu hari diadakan sebuah jamuan makan besar di kediaman Layla. Qais yang mendengar berita tersebut lantas bergegas menuju rumah Layla, ia menyelinap diam-diam karena memang tidak diundang. Setibanya Qais di rumah Layla, para warga sudah panjang mengantri, dengan setiap orang membawa satu buah piring dan bergiliran untuk diisikan piringnya -kurang lebih seperti prasmanan- matanya mengawasi segala arah mencari pujaan hatinya.
KEMBALI KE ARTIKEL