Salah satu berita terakhir yang menarik adalah kegiatan Fauzi Bowo (FB) selaku Gubernur DKI Jakarta membagikan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) kepada warga nelayan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara (1). Berita tersebut diikuti dengan berita berikutnya yang menyebutkan bahwa FB, yang juga sebagai salah satu kontestan dalam putaran kedua pemikada DKI 2012 tersebut, mengingatkan para penerima kartu Jamkesda untuk memilih dirinya. Pesan tersebut memang disampaikan secara implisit (2), dan mungkin bisa dianggap (lagi) sebagai becanda.
Setidaknya ada tiga alasan yang mendorong penulis untuk menulis dengan tajuk di atas, yaitu: (1) cukup banyak komentar pembaca yang mempertanyakan mengapa program Jamkesda ini baru dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta menjelang pemikada, khususnya putaran kedua. Bahkan, beberapa komentar sempat menyebut bahwa FB hanya mencontek program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diusung oleh kontestan lain. Seperti diketahui, program KJS disorongkan oleh pasangan Jokowi-Basuki (JB) sebagai kritik atas program Kartu Warga Miskin (Gakin) yang cenderung rumit dan birokratis.
Alasan kedua adalah sulitnya mengabaikan kesan 'kampanye terselubung' yang melekat pada program Jamkesda tersebut. Sangat sulit untuk memisahkan FB yang masih berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta dan sekaligus sebagai kontestan di pemikada DKI 2012 ini. Sedangkan alasan berikutnya adalah sederhana saja, yaitu pernyataan Bang FB:
"Jangan salah pilih.... Milihnya jangan salah. Milih yang Rp 100 juta apa yang Rp 15 juta? Orang Jakarta permintaannya sudah tinggi. Mau nggak dikasih yang lebih sedikit?" kata Foke dalam sambutannya, yang mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, Selasa (11/9/2012).