International Dyslexia Association menyatakan bahwa disleksia adalah penyakit saraf pada anak-anak. Hal ini ditunjukkan ketika ia kesulitan mengenali huruf, kata, dan ejaan yang buruk.
Akibatnya, ketidakmampuan belajar ini dapat menyebabkan masalah dengan kosa kata, kalimat, membaca dan pemahaman.
Pada saat membaca misalnya, indra penglihatan mengirimkan sinyal dari gambar atau huruf yang dilihat dan didengar ke susunan saraf pusat yaitu ke otak. Otak kemudian menggabungkan huruf atau gambar dalam urutan yang benar untuk membentuk kata, kalimat, atau paragraf yang dapat dibaca.
Namun, anak disleksia mengalami kesulitan menghubungkan huruf dan gambar. Itulah mengapa sulit baginya untuk belajar
Disleksia paling sering terjadi pada anak-anak atau remaja atau orang dewasa yang baru didiagnosis.
Orang tua harus tahu bahwa disleksia bukanlah penyakit. Ini adalah kondisi yang dimiliki anak sejak lahir dan sering diturunkan dalam keluarga. Menurut majalah Kids Health, penelitian menunjukkan bahwa disleksia, atau kesulitan membaca, disebabkan oleh otak yang memproses informasi dengan cara yang berbeda.
Secara umum, penyebab disleksia pada anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Genetika
Penyebab paling umum dari disleksia adalah cacat pada gen DCD2 dan cenderung diturunkan dalam keluarga.
Kondisi ini dimulai ketika otak, atau bagian otak yang mengontrol berpikir, membaca, dan bahasa, tidak berfungsi dengan baik.
2. Ketentuan Lain
Selain faktor keturunan, disleksia disebabkan oleh kelainan yang muncul setelah anak lahir, seperti B. cedera otak atau trauma lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti:
Bayi prematur atau berat lahir rendah.
Paparan nikotin, obat-obatan, alkohol atau infeksi selama kehamilan.
Kelainan struktur otak yang memengaruhi pengolah kata dan pemikiran.
