Pada hari pertama kegiatan, tim dari UNNES memfokuskan perhatian mereka pada edukasi pengolahan sampah daun. Para siswa diperkenalkan pada proses mengubah daun kering menjadi kompos serta pembuatan kertas daur ulang. Dengan bimbingan langsung dari Prof. Masturi dan mahasiswa, siswa terlibat dalam setiap tahap, mulai dari pengumpulan daun, pengolahan menjadi kompos, hingga pembuatan kertas daur ulang. Aktivitas ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana sampah organik dapat dikelola secara efektif dan manfaat dari daur ulang. “Pengalaman ini sangat berharga bagi kami karena kami belajar cara-cara praktis dalam menjaga lingkungan yang sebelumnya hanya kami ketahui dari teori,” kata salah satu siswa KIR dengan penuh antusiasme.
Kegiatan berlanjut dengan praktik lebih mendalam mengenai pembuatan kompos dan kertas daur ulang. Tim UNNES memberikan pelatihan yang lebih rinci dan teknis, memungkinkan siswa untuk memperdalam keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya. Para siswa mempraktikkan teknik-teknik pengolahan sampah yang lebih canggih, serta memahami bagaimana produk daur ulang dapat digunakan untuk keperluan sekolah. Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Semarang sangat mengapresiasi kontribusi tim FMIPA UNNES, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat mendukung sekolah dalam upayanya mencapai status Sekolah Adiwiyata Nasional. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari UNNES, karena kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis kepada siswa, tetapi juga mendukung visi kami untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pada hari kedua, kegiatan berfokus pada pencegahan bullying. Dalam sesi ini, siswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai berbagai bentuk bullying, dampaknya, serta cara-cara untuk mencegah dan menangani situasi tersebut. Diskusi interaktif memfasilitasi siswa untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan strategi membangun lingkungan sekolah yang aman dan mendukung. Sugiariyanti memberikan panduan praktis yang berguna untuk mengatasi bullying dan menciptakan budaya saling menghargai di antara siswa. “Sesi ini sangat membuka mata kami tentang bagaimana bullying bisa mempengaruhi orang lain dan bagaimana kami bisa membantu mencegahnya,” ungkap salah seorang siswa.
Mengakhiri kegiatan, para peserta—baik siswa maupun guru—mengungkapkan harapan agar program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis dalam pengelolaan sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran sosial siswa. Kepala Sekolah SMP Negeri 11 menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah positif menuju status Sekolah Adiwiyata Nasional, dan memberikan dampak signifikan pada pembentukan karakter siswa. “Kami sangat menghargai upaya UNNES dalam menyelenggarakan kegiatan ini dan berharap kerjasama ini dapat berlanjut untuk mendukung tujuan sekolah kami dalam menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan peduli,” tutup Kepala Sekolah.