Guru,
digugu lan ditiru (dipatuhi dan diikuti) kata orang Jawa. Oleh sebab itulah di tengah-tengah masyarakat Jawa, derajat seorang guru ditinggikan. Masyarakat Jawa tempo dulu bahkan menganggapnya sebagai orang suci, setingkat dengan kaum brahmana.
KEMBALI KE ARTIKEL