25 September 2014 04:42Diperbarui: 17 Juni 2015 23:374570
85% penderita kanker keluarganya bangkrut (Kompas, 17/12/2011). Penyakit kritis sama dengan biaya mahal. 20% masyarakat kalangan menengah ke atas uangnya habis untuk mengobati penyakit krtisi. Kita sering mendengar seloroh: “Sakit kok pilek, nggak keren banget. Kalau mau sakit jantung atau kanker dong...” Penyakit jantung, kanker, dan penyakit kritis lainnya konon adalah penyakitnya orang kaya. Jadi di situlah “keren”-nya. Selorohan ini tentu sekedar candaan, atau lebih tepatnya menggambarkan bahwa penyakit kritis adalah penyakit yang biaya berobatnya sangat mahal yang hanya orang kayalah yang mampu menanggung biayanya. Masalahnya adalah penyakit ini tak kenal kasta. Tidak kaya, tidak miskin, tidak pejabat, tidak rakyat, semuanya bisa terancam penyakit ganas ini. Bagi yang kaya rata-rata mengalami kebangkrutan. Lantas bagaimana dengan yang miskin?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.