Menyambung tulisan saya di Kompasiana . Ada sebuah komentar yang menanyakan siapa Indriati Iskak? Saya mencari tahu lewat ibu Farida Yunus, dan lewat lacakan di web site.
Film Tiga Dara, tahun 1956 menjadi buah bibir. Bahkan hingga bertahun-tahun kemudian tetap dibicarakan.  Maklum, waktu Indonesia belum lama merdeka, dunia perfilman baru merangkak maju. Tapi film ini sungguh membawa angin segar.
Film tersebut,  kalau kita tonton di masa kini, memang kelihatan amat sederhana. Tapi pada masa tersebut, dengan segala keterbatasan , saat itu tergolong hebat dan istimewa.
Film ini spesial, bintang filmnya jago akting dan cantik-cantik. Tidak kalah dengan bintang film masa kini. Kelebihannya, mereka lebih berwibawa , berkarakter, inner beauty.
Film Tiga Dara (sumbernya : https://www.youtube.com/watch?v=N1lyi-XXxfU) sangat memukau, dengan lagu-lagu dan nyanyian segar.
Ada 3 bintang cantik yang memerankan 3 dara. Mereka adalah Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Dalam tulisan saya sebelumnya, ada komentar yang menanyakan siapa Indriati Iskak. Dimana di sekarang?
Indriati Iskak berperan sebagai Neni, bungsu dari 3 saudara yang semuanya perempuan (Nunung, Nana dan Neni) . Mereka  beranjak remaja,  dibesarkan oleh nenek dan ayah, terlibat asmara.
Klip Menyanyi Indriati Iskak bersama Bambang Irawan https://www.youtube.com/watch?v=cx8oN5eYD2o
Indriati Iskak (Indriati Gerald Bernardina) , sekarang lebih dikenal sebagai INDRI MAKKI. Ia lahir di Surabaya tanggal 9 Juni 1942, ayahnya seorang bernama Boy Iskak (pernah menjadi guru, lalu Kapten Angkatan Laut) , ibunya seorang wanita Belanda, Alida.
Dibesarkan bersama 1 kakak lelaki (Boy Iskak), dan 2 adik (Alice , Irwan).
Setelah debutnya dalam film Tiga Dara, ia main dalam film Juara Sepatu Roda. Kemudian bermain pula dalam film Sengketa, Masih Ada Hari Esok (main bersama kakaknya sendiri, Boy Iskak) , Linda .
Menurut Farida Yunus (dokter SpRad) , yang satu SMA dengan Indriati Iskak, bakat seni pemeran Tiga Dara sudah terlihat sejak duduk di SMA Santa Ursula Jakarta. Farida bercerita, saat ia duduk di kelas 1 SMA Sanur Jakarta tersebut , Indriati Iskak kakak kelas, yang duduk di kelas 3. Indri sudah membentuk kelompok band di sekolah tersebut.
Saat itu Indriati tengah populer sebagai bintang film. Apalagi Film Tiga Dara bisa bertahan selama 12 minggu di bioskop, tiket selalu ludes. Padahal film lainnya ada yang hanya bertahan 2 hari.. Bung Karno juga memuji gaya filmplus pemainnya, yang memang sesuatu yang baru dan segar kala itu.
Kebetulan saja keluarga orang tua Ibu Farida saat itu akrabnya bak saudara dekat dengan Mieke Wijaya. Kerap Mieke bertandang ke rumah  orang tua Farida dan mengajak bintang film masa itu . Sebut saja Bambang Irawan, Bambang Hermanto, Aminah Cendrakasih, Farida Aryani dan lainnya.
Tahun 1961 kakak perempuan Farida menikah. Pada saat itulah Mieke Wijaya ikut hadir, dan Indriati Iskak juga hadir. Mereka diserbulah 2 bintang tersebut,  para tamu erebut menyalami mereka, foto bareng. Mieke dan Indri menyumbangkan suara emas mereka. Menyumbang lagu diringi band.
Berbeda dengan Mieke Wijaya dan Chitra Dewi yang terus eksis di  dunia akting, Indri memilih  eksis di jalur eksekutif, sebagai wanita karier dan bisnis yang profesional.
Selulus SMA Indri mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, berhasil diterima di Unversitas Indonesia , jurusan Psikologi, Sastra Prancis dan Inggris . Namun pilihannya ke jurusan Psikologi memang tepat. Demikian menurut sumber tulisan, yang kalau tidak salah ditulis oleh Indriati Iskak sendiri, di http://www.freewebs.com/simplyalida/alidasoffspring.htm
Kuliah tetap dijalaninya , meski tahun 1962 , tanggal 14 Mei, Indri memilih menikah. Ia berlabuh di tambatan jiwanya, Laksmana Muda Udara , Moh. Makki Perdanakusumah. Yang berpulang ke haribaan Illahi pada tahun 2014, saat dikenal sebagai Direktur PT Dirgantara Air Service, Marsekal Muda TNI (Purn) Makki Perdanakusumah.
Almarhum Makki Perdanakusumah, adalah adik kandung dari pahlawan Halim Perdanakusumah.
Selepas lulus dari Psikologi UI, ia menjadi free councelor untuk PIA Ardhya Garini (Persatuan Istri Angkatan Udara). Selanjutnya ia mengawali karier di PT Unilever Indonesia, sebagai Market Research , Marketing, , Advertising hingga terus menuju puncak kariernya sebagai Foods Business Unit Head sampai pensiun.
Sesudah pensiunpun ia masih berkiprah, freelancer/ part timer selama 5 tahun di bidang IT, masih di PT Unilever Indonesia. Dan menjalankan bisnis keluarga diPT Makki Makki Branding Consultant.