Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Duit Segitu Rakyat Malah Ogah Milih

20 Desember 2023   14:22 Diperbarui: 20 Desember 2023   14:26 69 1
Di suatu negeri yang dikenal dengan senyumnya yang ceria, cerita tentang pemilihan umum menjadi obrolan hangat di warung kopi dan pasar-pasar. Tiga pasangan calon presiden bersiap-siap memasuki arena pilihan raya, dan cerita ini pun dimulai dengan cara yang unik.

Pasangan calon nomor urut satu, yang sering dijuluki "Tim Hemat," entah bagaimana berhasil menyelenggarakan kampanye mereka hanya dengan dana sebesar Rp1 miliar. Rakyat menatap dengan kagum, "Wah, mereka bisa apa saja dengan duit segitu?"

Kemudian ada pasangan nomor urut dua, yang dijuluki "Tim Mewah." Mereka meluncurkan kampanye mewah dengan dana fantastis sekitar Rp31,4 miliar. Rakyat hanya bisa berkomentar, "Wah, ini baru kampanye! Tapi kan bukan reality show ya?"

Pasangan calon nomor urut tiga, "Tim Pintar," mengejutkan semua orang dengan dana kampanye yang cukup "cukup" sekitar Rp23 miliar. "Ah, ini kayak Goldilocks! Tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit, pas banget," celetuk seorang nenek di pasar.

Seiring kampanye berjalan, rakyat menikmati pertunjukan politik yang unik dari ketiga pasangan calon ini. Tim Hemat seringkali tampil sederhana dengan acara keliling kampung sambil menyanyikan lagu rakyat. Mereka bahkan memasak nasi goreng sendiri di warung-warung kecil.

Sementara itu, Tim Mewah menghadirkan pertunjukan kelas dunia. Mereka menyewa artis ternama, menggelar konser mega, dan menyebarkan poster-poster berkilauan di seluruh kota. "Ini kampanye apa konser?" tanya seorang warga dengan tatapan bingung.

Tim Pintar memilih pendekatan yang lebih cerdas. Mereka menyelenggarakan seminar dan diskusi kebijakan, memaparkan rencana-rencana mereka dengan jelas. "Ah, mereka pasti rajin baca buku-buku tebal," sindir seorang pemuda dengan senyuman.

Tibalah hari pemilihan. Rakyat dengan semangat pergi ke tempat pemungutan suara, membawa selendang khas pemilu. Ketika hasil pemilihan diumumkan, rakyat mendapati bahwa persentase "Tidak Memilih Satupun" ternyata tertinggi!

Para calon presiden tercengang, "Apa ini? Kami udah banting tulang kampanye keliling negeri ini!"

Rakyat tersenyum, "Kami bosen, Pak. Kampanye bertebaran duit di sana-sini, kita mau pemimpin yang bisa deket sama rakyatnya, bukan cuma slogan dan iklan berkesan!"

Tim Hemat, Tim Mewah, dan Tim Pintar harus menerima kenyataan yang tak terduga ini. Rakyat punya selera humor yang tinggi, dan ternyata cara kampanye yang terlalu berlebihan tidak selalu berhasil.

Sambil tertawa, rakyat mengajak para calon presiden ke warung kopi. "Mari kita bahas rencana masa depan negeri ini dengan santai, tanpa perlu konser dan gemerlap kilauan," kata seorang warga dengan nada optimis.

Dan begitulah, di negeri itu, rakyat memilih untuk tidak memilih, sambil tertawa dan menyadari bahwa politik tak selalu harus serius. Hidup pun berlanjut dengan canda tawa, dan negeri itu tetap bahagia tanpa seorang pun presiden yang terpilih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun