Ya, mari kita berhenti sejenak saudaraku. Ku lihat peluh mu begitu deras dan sekujur tubuhmu terluka. Sepanjang perjalanan dakwah kita yang berat dan melelahkan ini, ku lihat senyum keikhlasanmu, ku lihat sikap tegarmu, ku rasakan kasih sayang lembutmu. Aku mengerti kamu masih kuat menapaki jalan dakwah yang terjal ini.