Berbeda dengan para pengamat, aku justru melihat saat inilah DPR benarbenar mewakili keinginan rakyat Indonesia. Lihat saja faktafakta berikut ini, mungkin para pengamat itu luput untuk mengamatinya
Sebagian (besar) rakyat Indonesia, dari yang paling miskin sekalipun menginginkan plesiran ke luar negeri, tetapi tidak semua bisa kan? Nah, karena tidak bisa semua itu lah, DPR sebagai "wakil rakyat" mewakilinya. Barubaru ini katanya mau ke Brazil.
Begitu juga ketika rakyat ingin mobil yang bagus, sudah di wakili DPR. Ketika rakyat ingin gag kerja tapi dapat gaji, juga sudah mereka wakili. Seluruh rakyat ingin sejahtera, itu juga mereka wakili. Hampir semua keinginan rakyat itu sudah mereka wakili, kurang apa coba?
Dengan begitu, rakyat sudah tidak usah lagi merasa perlu untuk plesiran, tidak usah merasa perlu untuk naik mobil bagus, tidak usah merasa perlu untuk hidup sejahtera, toh ada DPR yang sudah mewakili mereka bukan?
Jadi, pengamat-pengamat bodoh itu jangan lagi mengatakan kalau DPR itu bukan wakil rakyat. Sekali-sekali jangan, nanti kualat!