Mohon tunggu...
KOMENTAR
Entrepreneur

Family Business: Bisnis Keluarga Perannya bagi Perekonomian dan Keberlanjutan

20 Januari 2024   11:04 Diperbarui: 30 Januari 2024   02:18 282 4
Mengutip survey yang di keluarkan oleh PWC (Price Waterhouse Cooper) bahwa 95% bisnis swasta di Indonesia itu adalah bisnis yang dijalankan keluarga, mereka secara 25% berkontribusi pada PDB ekonomi Indonesia. Perusahaan keluarga ini juga 60% perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau perusahaan yang berbentuk Tbk awalnya dari perusahaan keluarga.

Ini diungkapkan oleh Andi Nur Baumassepe, Dosen Bisnis Universitas Hasanuddin yang juga Kepala Pengembangan Usaha Direktorat PUPA Unhas dalam seri webinar Family Business : How sustainable is your family business? How can you grow it with  private capital raising, yang di organized oleh ACMF Indonesia melalui zoom.

Salah satu isu terpenting dalam bisnis keluarga bagaimana mereka bisa "sustain" atau bisnis mereka berkelanjutan dari generasi pertama, generasi kedua atau akhir sukses menjadi perusahaan publik. Melihat peranan bisnis keluarga yang juga menjadi pendorong tumbuhnya perekonomian, membuka lapangan kerja, dan skala jangka panjang mereka dapat menjadi perusahaan besar tentu akan memberi pemasukan bagi negara tidak hanya pajak.

Pemerintah harusnya mulai peduli dan memberi perhatian dengan keberadaan bisnis keluarga ini sebagai salah satu penopang perekonomian khususnya didaerah, ujar Nur Bau Massepe.

Aspek penting bagi keberlanjutan usaha bisnis keluarga adalah penguatan  tata kelola perusahaan dan penguatan permodalan. Permodalan disini bisnis keluarga dapat memanfaatkan private equity sebagai salah satu sumber pendanaan. Hal ini di ungkapkan oleh Lewis Chong, Chairman ACMF group yang berpusat di Singapura.

Lewis Chong berujar bisnis keluarga harus memiliki roadmap yang jelas bagaimana pendiri melakukan suksesi kepada generasi selanjutnya. Memperbaiki pola manajemen, walaupun ditopang oleh keluarga tetapi juga harus berani merekrut orang yang tepat. Pendanaan dalam bentuk private equity dapat menjadi salah satu alternatif memperkuat struktur modal, walaupun di akui kadang ini konflik bisa saja terjadi.

ACMF sendiri adalah lembaga konsultan yang konsen terhadap pengembangan ekosistem Private Equity atau International Private Fundraising bagi Startup yang sudah pada fase tumbuh dan perusahaan menengah. Peluang mengakses investor individu, Venture Capital ataupun bisnis keluarga yang memiliki pola pendanaan equity makin bertumbuh. ACMF hadir membantu perusahaan untuk memperbaiki model bisnis, melakukan penilaian seberapa tingkat kesiapan untuk akses pendanaan equity tersebut. Keuntungan PE akan lebih mudah memvalidasi perusahaan prospek dalam mengambil keputusan

Peserta webinar yang hadir tidak hanya dari Indonesia, negara lain seperti Nigeria, India, Jepang dan Malaysia hadir dalam webinar ini. Ini diharapkan juga menjadi jejaring bagi bisnis keluarga yang ada disetiap negara

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun