Pada tahun 1511 Pendaratan Portugis dan kemudian menyebarkan kesenian Keroncong. Tahun 1607 Belanda mendarat dan membuat permukiman di Ambon. Tahun 1619 Batavia menjadi pusat pemerintahan, setahun kemudian Pertunjukan teater Boneka (Marionate) sebagai kesenian dari portugis, pada tahun 1629 ada Pementasan lakon “Raja Swedia & Raja Denmark (Kisah tentang Pengepungan Batavia oleh Sultan Agung) Latar belakang sosial dan situasi pada suatu masa menjadi sebuah hal utama bagi perkembangan teater di Indonesia. Teater modern di Indonesia adalah produk-produk orang kota, diciptakan oleh penduduk kota untuk penduduk kota pula. Pada dasarnya bentuk teater modern merupakan hasil dari pengaruh kesenian modern Barat di kota-kota. Ada pun ciri-ciri dari bentuk teater modern secara garis besar dan mendasar adalah sebagai berikut:
- Pertunjukan telah dilakukan di tempat khusus, yakni sebuah bangunan panggung prosceneum yang memisahkan penonton dengan pemain,
- Penonton harus membayar,
- Fungsinya adalah sebagai hiburan dalam segala gradasinya,
- Unsur cerita erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa sezaman,
- Adanya idiom-idiom modern seperti adanya intermeso, pemimpin pertunjukan, lagu-lagu keroncong atau Melayu dengan peralatan musik modern,
- Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu-pasar, Melayu-tinggi atau bahasa indonesia, yaitu bahasa yang merupakan lingua franca kaum penduduk kota pada masanya,
- Adanya pegangan cerita tertulis atau bahkan naskah-naskah drama yang tertulis.
KEMBALI KE ARTIKEL