Dengus kematian menanti
Lorong perih.. nyeri..
diantara cambuk yang menyakiti
"Salibkan Dia! Salibkan Dia!"
Perjalanan panjang
Ciuman manis di taman
Kebersamaan di meja makan
Lambaian Palma di gerbang Yerusalem
Subuh yang penuh penyangkalan..
Tak ada pilihan lain
Apalagi jalan kembali
Salib menekan berat
Sesah hujat merobek hati..
Saibkan Dia..!Salibkan Dia ..!
Tertatih dalam perih
Diantara tegar kuat
Kaki-kaki penguasa
Menggoreskan luka semakin dalam
Luka itu semakin dalam
Lebih pahit dari anggur dan empedu yang dituang
Menyayat sebongkah cinta di hati
Tak ada jalan kembali
Tetes darah, keringat , air mata tak terbendung ..
Debu menguar, kaki lunglai terjungkal
"Salibkan dia..! Salibkan dia..!"
Resah yang nyata..
Tak sisakan jeda tuk sekedar mendesah
Sementara Kalvari kian nampak
Aroma Kematian menyeruak tajam
Golgota bukit Tengkorak
Tawa seringai..
Saib sudah sudah direbahkan
"Inilah Raja Orang Yahudi"
"Salibkan Dia ..Salibkan Dia"
Palu Godam menghantam paku..
Tok..tok..tok..!
Dengarlah
Paku menancap menembus kedua tangan-Nya
Darah segar mengucur di sana
Tok..tok...tok..!
Suara paku menancap kedua Kaki-Nya
Darah segar mengucur dari sana
Pinta-Nya
"Ya Bapa, Ampunilah Mereka, karena Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat
..dan Kau rasakan Cinta-Nya?
"Elly..Elly..Lamma sabaktani"
Lalu semua gelap.
Yesus Mati.
Tabir Bait Suci tetiba terbelah
dari atas sampai bawah
Gempa Bumi
Bukit batu terbelah
Kuburan terbuka ..
Maut tak mampu meredam kuasa-Nya
Penyesalan terucap:
"Sungguh Ia Anak Allah"
Berhias cerca cela dan amis darah
Tangan terentang menyambut
di ujung penantian akan kematian..
Cinta yang tak terbalas
Darah mengalir dari lambung yang terluka
Cinta akan mencari dan menemukan jalannya
Yesus tersalib di sana
Jalan kematian diubah menjadi jalan kehidupan
Semua disambut dengan tangan terentang.
Dalam derita-mu terlihat cinta
Maut terkalahkan ..
Kini semua punya jalan Kembali