Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Hari Buku Sedunia, Saatnya Menghargai Karya Bukan dengan Menjiplaknya

23 April 2020   01:02 Diperbarui: 23 April 2020   01:01 187 15
Buku adalah jendela pengetahuan.  Entah apa jadinya bila tak ada karya yang dibukukan,  karya ilmiah seseorang tak mungkin bisa diketahui orang lain,  sehingga bermanfaat bagi orang banyak.

Banyak karya dibukukan dari sebuah proses perenungan yang dalam.  Karya sastra,  ilmiah,  fiksi,  non fiksi, bahkan karya fenomenal dalam berbagai bidang ilmu.

Sejak kecil manusia telah dikenalkan kepada buku untuk berkomunikasi dengan dunia.  Dengan gambar warna-warna dan cerita tentang kegembiraan dalam balutan kalimat-kalimat yang mudah dipahami.

Lalu saat usia sekolah,  semua yang  telah terekam secara baik dalam memorinya di masa kanak-kanak membentuk sebuah daya tarik untuk mengetahui sesuatu sehingga menghasilkan skill khusus saat seseorang menjadi dewasa.

Dan pengetahuan itu akan semakin bertambah saat bahan bacaan berupa buku menjadi kebutuhannya.  Sehingga banyak orang membelanjakan uang ratusan juta Demi buku.

Setiap orang yang hadir ke dunia membutuhkan banyak pengetahuan hingga ia dewasa. Dan pengetahuan itu didapat dari berbagai buku yang dibacanya.

Adakalanya seseorang ingin tampil dengan sebuah karya yang mendunia,  banyak dipuja dan mendapatkan sambutan meriah dari komunitas yang  diinginkannya.  Sehingga dengan segala daya upaya ia akan mewujudkan keinginannya walaupun bertentangan dengan nurani dan akal sehat.

Hal yang lazim dilakukan adalah menjiplak karya orang lain.  Dan mengklaim bahwa itu miliknya.  

Sehingga seseorang yang telah bersusah payah menghasilkan sebuah karya buku harus kalah dari penjiplaknya.

Negara telah mengatur hak cipta dalam sebuah undang-undang yang mengikat dan memaksa,  sehingga seseorang yang telah membuat sebuah buku bisa terlindungi dan dapat melakukan  gugatan hukum bila karyanya di plagiat oleh orang lain.

Dalam berbagai media tulis telah banyak dikabarkan bahwa seseorang yang menulis sebuah karya harus original,  asli karya sendiri dan bukan saduran dari karya orang lain.

Andai mengambil fikiran orang lain pun tetap  harus dengan batasan yang telah disepakati dan hanya sebagai informasi tambahan yang mendukung karya tulis ciptaannya.

Menjiplak,  menyadur, mengcopy,  sebagian karya tulis lain dan mengaku sebagai karyanya sendiri adalah perbuatan mencuri yang melanggar nilai moral dan kesopanan secara ilmiah.  Sehingga orang yang bertindak semacam ini berhak untuk mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Hari buku sedunia memang layak dijadikan momentum yang serius dalam berkarya cipta sesuai dengan kemampuan diri sendiri.  Bukan menyalin,  bukan mengcopy,  atau mencontohnya secata utuh dengan maksud mengakui sebagai karya sendiri.

Sesederhana apapun karya kita, itu adalah karya original yang dapat dipertanggungjawabkan .

Orang lain tidak pernah rela bila karyanya diplagiat,  sebagaimana kita juga tak pernah rela bila karya kita diplagiat oleh orang lain.

Selamat Hari Buku Sedunia,   23 April 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun