Satu hari menjelang ramadan, kota Bandungan akan lebih sibuk dari biasanya. Di depan kantor kecamatan dan meluber ke Selatan ke atah hotel madya, ke Utara arah Taman PJKA dan turun ke arah timur pasar tradisonal dipenuhi pedagang, tengkulak, dan pengepul dari berbagai kota.
Mereka adalah orang-orang yang memanfaatkan momen, dan mencari peruntungan dengan menggantungkan nasib pada bunga mawar, sebagai bunga idola untuk ditabur saat berziarah ke makam.
Penjualnya adalah penduduk sekitar Bandungan, mereka adalah penduduk lokal dari dusun Gamasan, Pendem, Kentheng, junggul, Gintungan, piyoto, Legowo, Pakopen, dan dusun-dusun lain seputaran Bandungan.
Tanaman bunga ini biasanya ditanam di galengan/pematang sawah terasiring yang mereka miliki dan menjadi tanaman sisipan, tapi menjadi komoditas utama di waktu yang tepat.
Hari kamis malam jumat setiap minggunya pasar bunga Bandungan sangat ramai dipadati pengunjung, terlrbih malam jumat kliwon, pengunjung akan lebih banyak lagi.