Melakukan rekayasa badan tanpa dikukuhkan di depan pengadilan itu merupakan perbuatan sia-sia. Sebab meskipun sudah operasi ganti kelamin, KTP mereka tetap tertulis dengan kelamin yang sama.
Dalam kitab fiqih, laki-laki itu disebut dzakar (), dan perempuan disebut untsa ()
Sedangkan orang yang memiliki kelamin ganda disebut khunsa ().
Dalam fiqih, semua hukum berlaku atas asal mula sebuah masalah. Meskipun secara fisik seseorang dalan wujud perempuan, tapi ia berjenis kelamin laki-laki, maka ia akan menjalankan syariat sebagai laki-laki, meskipun alat kelaminnya sudah diganti dengan sesuatu yang mirip dengan organ perempuan.
Pun demikian, seorang perempuan yang berpenampilan sebagai laki-laki, ia tetap sebagai perempuan, meskipun indung telurnya telah diangkat, payudara sudah tidak tumbuh, bahkan organ vitalnya sudah diganti mirip dengan laki-laki.
Kondisinya tentu berbeda bagi mereka yang terlahir memang sudah memiliki kelamin ganda. Mereka diperbolehkan memilih jenis kelaminnya sesuai yang dominan pada dirinya dan melakukan operasi pengangkatan salah satu kelamin pada saat usianya sudah mencapai 18 tahun. (hellosehat. com)
Di YouTube ada tayangan video tentang gambaran operasi kelamin yang visualisasinya digambarkan secara digital.
Satu kata, kesan melekat pada pikiran saya, Ngeri.
Bagaimana tidak ngeri, penis dibedah, lalu dibuat menjadi dua bagian, dan biji laki-lakinya diambil, lalu diperlihatkan bagaimana sebuah liang rekayasa dibentuk lewat batang yang sudah dibedah, dan suntikan-suntikan hormon dilakukan di sekeliling.
Organ wanita secara alami juga menghasilkan berbagai cairan yang dihasilkan oleh tubuh sebagai proses perawatan dan perlindungan baik saat ia mengalami perubahan hormon, atau saat berinteraksi dengan benda lain masuk. Misalnya saat penetrasi atau dipasang alat kontrasepsi.
Lalu bila alat kelamin hanyalah hasil dari sebuah rekayasa, bisakah berfungsi normal sebagaimana yang asli?
Saya sering melihat kondisi para waria yang sudah melakukan operasi secara murah. Saat tua kondisi fisik mereka mulai tidak sinkron. Karena hanya wajah saja yang direkayasa, jadi nampak tampilan yang tidak sinkron, antara wajah, suara, bentuk body, kaki, tangan, dan semua penampilan pisiknya.
Tuhan telah ciptakan manusia dengan jenis laki-laki dan perempuan agar mereka bisa berlaku sesuai takdir yang ditetapkan. Perempuan memiliki rahim dan bisa melahirkan, sementara laki-laki menjadi sumber datangnya benih untuk keberlangsungan peradaban.
Lalu bila orang-orang mengingkari apa yang sudah menjadi takdirnya, kebahagiaan macam apa yang hendak diraih?