Terios warna putih itu terlihat mematikan lampu dan mesin, lalu seorang perempuan muda turun. Dalam gendongannya meronta dan menangis sekeras-kerasnya. Mata bocah ini terpejam, tapi polahnya membuat yang menggendong kewalahan.
Sebelum pintu diketuk saya keluar.
"Ini rumah pak Nawir ya?", Sebelum saya bertanya perempuan ini malah bertanya duluan.
"Njih", jawab saya pelan.
Lalu komunikasi belum berlanjut, anak yang digendong ini saya minta. Si bocah tetap meronta tapi saya tetap menggendongnya dengan tenang.
"Monggo pinarak dulu", kata saya basa-basi.