Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Desa yang Makmur

2 April 2012   03:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 92 0
Desa ujung negeri begitu asri, sejuk dan damai. Pokoknya semua kata yang menyenangkan bisa disematkan untuk desa itu. Ujung negeri mulanya sebuah lembah yang diapit dua pegunungan di utara dan selatan, sedang di sebelah timur adalah laut tepian bumi dan di sebelah barat ada hutan nan terjamah yang sangat luas. Warga desa menyebut hutan luas tersebut hutan beringin raksasa. Di tengah hutan ada beringin besar dan tinggi yang bisa  terlihat dari desa. Diperlukan waktu setengah hari dari desa ujung negeri untuk mencapai pohon beringin tersebut.  Sebuah sungai kecil membelah lembah dan sekaligus desa ujung negeri. Sungai kecil dengan air jernih itu diberi nama sungai batu tebing. Warga menamainya demikian karena setelah ditelusuri, sungai tersebut berhulu dibawah tebing batu setinggi hampir 50 meter, yang dari batu tersebut merembes air yang mengalir dan membentuk sungai kecil tersebut. Tebing batu tersebut ada ditengah hutan yang lebat.

Ada dua jalan yang bisa ditempuh untuk sampai ke desa yang asri itu. Pertama melalui laut tepian bumi dan yang kedua melalui jalan berbatu yang membelah hutan lebat ratusan kilometer di sebelah barat desa. Warga desa memberi nama jalan tersebut jalan belah belantara. Untuk melaluinya biasanya warga berombongan minimal 3 orang. Diperlukan waktu dua hari dua malam untuk menembus hutan lebat itu, kadang juga mesti istirahat 3 sampai 4 jam untuk kemudian melanjutkan perjalanan. Kendaraan bermotor sangat sulit untuk melewati jalan tersebut, bahkan akan lebih menyusahkan. Karena itu juga jarang sekali yang menggunak jalan belah belantara untuk datang dan keluar dari desa tersebut, laut tepian bumi jadi alternatif yang sering dipilih.

Warga desa ujung negeri adalah warga transmigrasi dari pulau tanah subur nun jauh di seberang laut. Pulau tanah subur sudah tak mampu lagi memberi tempat untuk bercocok tanam yang memadai dan memberi tempat bagi anak - anak untuk bermain bola. Lahan semakin sempit sedang penduduknya terus bertambah. Entah sampai kapan pulau tanah subur itu mampu bertahan. Warga yang menginginkan kesempatan untuk menjadi lebih baik memutuskan untuk hijrah ke tempat baru. Lembah antara dua gunung yang kemudian menjadi desa ujung negeri inilah yang menjadi pilihan 33 kepala keluarga dengan total 80 jiwa untuk ditempati.

Adalah Jamal Sukino, anak muda penuh semangat baru berumur 25 tahun dan sudah menikah diangkat menjadi ketua warga ujung negeri. Sebelum berangkat ke tanah baru Jamal menyampaikan visi misinya kepada semua warga. Jamal meyakinkan warga bahwa jika perjuangan ini dilakukan bersama - sama dan dengan penuh semangat kekeluargaan, KITA PASTI BISA.

Selama tahun pertama warga akan mendapat bantuan dari pemerintah untuk makan dan kebutuhan primernya. Ditahun pertama inilah Jamal dibantu warga lain merumuskan kebijakan untuk kepentingan bersama warga ujung negeri.

1. Ekonomi

Warga ujung negeri bersepakat tidak boleh ada warga yang kelaparan, mereka membangun gudang pangan untuk kepentingan bersama. Lahan pertanian akan dibuka dan potensi ekonomi lain yang berpeluang meningkatkan kemakmuran warga ujung negeri segera dikembangkan. Untuk sementara waktu digiatkanlah 3 program desa untuk membangun ekonomi desa ujung negeri. Ketiga program tersebut adalah pertanian, perikanan dan peternakan. Masing - masing program terdiri dari 10 orang ditambah 1 orang koordinator. Tiap akhir pekan, warga terutama kepala keluarga berkumpul membicarakan berbagai masalah dan cara pemecahannya.

2. Pendidikan

Banyak kita jumpai disekitar kita, anak-anak putus sekolah karena kesulitan biaya dan tidak adanya kepedulian serta dukungan dari orang lain. Di desa ujung negeri hal itu tidak boleh terjadi. Hal tersebut disampaikan jamal kepada seluruh warga dan diaminin serta disetujui secara mutlak. Biaya pendidikan dari TK sampai SMU dibiayai oleh dana desa. Untuk yang melanjutkan ke perguruan tinggi juga akan mendapat bantuan dengan persetujuan warga. Implementasinya, seluruh warga sepakat membuat dana pendidikan warga ujung negeri, yang pengelolaanya terbuka ( bukan hanya transparan ) dan penuh semangat kebersamaan.

3. Kesehatan

Masalah kesehatan menjadi topik yang paling hangat saat dibicarakan dalam pertemuan warga. Biaya yang cukup besar jika penyakitnya berat menjadikan masalah kesehatan timbul pro dan kontra. Akhirnya meskipun alot dan membutuhkan 4 kali pertemuan, diputuskan bahwa masalah kesehatan akan menjadi masalah bersama dan ditanggung bersama. Luar biasa warga ujung negeri. Warga juga menyadari bahwa biaya pengobatan sangat mahal, karena itu dibentuklah tim untuk menyadarkan masyarakat pola hidup sehat, pendeknya dicegah jangan sampai sakit.

Itulah awal mula desa ujung negeri berdiri, dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan desa itu menjadi desa impian saat ini. Desa itu kini telah memasuki tahun ke 15. Penduduknya sudah bertambah menjadi 244 kepala keluarga dengan lebih dari 700 jiwa. Setiap pendatang baru wajib mengerti dan menyetujui aturan desa ujung negeri. Jika ada yang melanggar atau merusak tatanan kebersamaan yang telah disepakati maka akan dikenakan sanksi. Sanksi terberat yang pernah dijatuhkan adalah diusir dari desa ujung negeri.

Saat ini desa ujung negeri sudah sangat makmur, peternakan mereka sukses besar, tiap sabtu 50 ekor sapi dikapalkan. Hasil panen juga melimpah, lumbung padi sudah tak muat lagi. Kas desa sebagai dana bersama juga semakin besar. Bahkan Jamal sekarang sudah berani menjamin, pendidikan dan kesehatan gratis untuk semua warga ujung negeri.

LUAAAAAAR  BIASAAA!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun