Panglima Sarpras dan Panglima SuperA tidak kehabisan akal melihat pandangan tegas dan tantangan serius Raja Slamet Raharjo Jati kepada Cucunda Raja Armanda dan Putra Raja Difangir. Mereka dengan sigap menyikapi hal itu dengan membagikan senjata rahasia mereka secara diam-diam. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk mempersiapkan pendukung Adhieyasa Adhieyasa Setrum 35000 megawatt, jika memang saat itu datang, Walaupun ke dua panglima setia kerajaan Matraman Raya itu mengetahui kekuatan Adhieyasa Adhieyasa, namun menurut mereka kekuasaan Raja Slamet sudah mengakar sampai ke masyarakat kelas bawah. Sehingga sekalipun Adhieyasa Adhieyasa sangat hebat, akan sangat sulit menaklukan Raja Slamet Raharjo Jati. Namun yang paling dikhawatirkan oleh ke dua panglima yang setia pada Kerajaan Matraman Raya itu adalah korban yang sangat besar, jika Ontran Ontran Matraman Raya itu benar benar terjadi. Perebutan Tahta Kerajaan Matraman Raya antara Raja Slamet Raharjo Jati dengan Adhieyasa Adhieyasa. Oleh karena itu keputusan mereka berdua sudah bulat. Lempar senjata rahasia.
KEMBALI KE ARTIKEL