Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Duka Tolikara, Duka Kita

22 Juli 2015   20:23 Diperbarui: 22 Juli 2015   20:23 168 4
Masya Allah, tragedi yang menyerempet agama itu terjadi lagi. Saudara kita umat islam di Tolikara sedang menerima musibah, justru pada mereka dan kita merayakan kemenangan, merayakan hari raya Fitri, sebagai tanda rasa syukur yang mendalam, sebagai tanda rasa berserah diri yang utuh, sebagai tanda rasa lega setelah melalui ujian-ujian berat selama satu bulan penuh di bulan ramadhan atas nama makhluk beriman. Bagaimana mungkin hari yang seharusnya penuh kedamaian bagi seluruh umat manusia itu, hari yang tadinya masih diwarnai dengan kekhawatiran ketidakpastian tentang akan merayakannya secara bersamaan atau tidak dari dua pendekatan besar dalam melihat hilal, dalam penentuan hari raya Fitri, yang akhirnya mengerucut dengan penuh kelegaan karena perbedaan yang lebih sering terjadi itu, tidak muncul. Hari Raya Fitri, yang oleh Rasulullah pun mendapat perhatian terhadap kelonggaran-kelonggaran dibanding hari-hari lainnya. Biarkan saja, kita sedang berhari raya Fitri. Kalau ada yang lalu sedang bersuka ria, kalau ada yang lalu senang menari, kalau ada yang lalu suka memakai pakaian yang indah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun