Di Padang Panjang Zainudin dititipkan kepada kenalan kerabat ayahnya dari Batipoh. Padang Panjang bukan saja membuat Zainudin, mendapat tempat menuntut ilmu yang baru, tetapi Zainudin juga memperoleh kawan pemuda, Muluk. Muluk sebetulnya mempunyai kebiasaan yang sangat memprihatinkan ke-dua orang tuanya, di tempat Zainudin tinggal, seolah juga mendapat teman yang dapat diajak bicara dengan kedatangan Zainudin. Kebiasaan Muluk yang kurang terpuji, karena lebih suka minum dan berjudi, bahkan mungkin juga berkelahi, membuat ayah ibu Muluk seakan makan hati. Namun Zainudin dan Muluk seperti mendapatkan satu hal di antara mereka yang membuat mereka cocok satu sama lain.