Akses ekonomi dan fisik yang terbatas dimasa pandemi ini, menjadi suatu masalah tersendiri dalam memenuhi ketahan pangan baik individu maupun dalam lingkungan keluarga.
Terinspirasi dari Juli Nursadi yang menerapkan Budikdamber (Budidaya Sayur dan Ikan dalam ember) bisa menjadi salah satu solusi yang dapat ditawarkan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khusunya nutrisi protein dan sayuran bagi tubuh.
Moh. Ramly (Dosen Universitas Islam Madura) sudah mengembangkan budidaya ini sejak lama. Beliau menjelaskan bahwa teknik ini merupakan adaptasi dari teknik aquaponik dimana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu tempat sehingga tidak memerlukan lahan yang luas sehingga cocok untuk wilayah perkotaan maupun di lahan pekarangan rumah yang sempit.
Moh. Ramly dibantu temannya yaitu Iswahyudi dan Marchel bersama-sama ingin mengenalkan dan mengajarkan budidaya ini sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat khususnya di Madura.
Alat dan bahan yang murah membuat budidaya sayur dan ikan ini mudah untuk dibuat diantaranya ember ukuran 15 liter atau 80 liter untuk ukuran besar, benih ikan, benih sayuran dataran rendah, gelas plastik ukuran 250 ml, arang, kawat, tang dan solder.
Cara Pembuatan :
1.Sediakan gelas plastik untuk tempat benih sayuran yang sudah dilubangi pada bagian bawah dengan solder.
2.Benih sayuran bisa disemaikan terlebih dahulu atau benih bias ditaruh pada arang yang telah dihaluskan lalu tutup dengan arang lagi.
3.Potong kawat sepanjang 12 cm dan bentuk untuk mengait gelas dalam ember
4.Isi ember sebanyak 60 liter untuk ember besar dan diamkan selama 2 hari
5.Isi ember dengan bibit ikan
6.Rangkai gelas yang sudah tumbuh kedalam ember.
Keuntungan dari budidaya ini adalah hemat energi karena tidak membutuhkan aliran listrik dan tidak membutuhkan suplai oksigen. Dengan adanya sistem budidaya seperti ini dapat menyediakan kebutuhan sayuran dan sumber protein hewani untuk keluarga langsung dari rumah tanpa harus pergi ke pasar.