Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Mbah Muchid Muzadi, Ninja dan Kiai Muzakki

2 September 2013   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:28 306 0
Menjadi aktivis? Itulah yang pertama kali saya dengar ketika senior kami menawarkan untuk ikut pelatihan kader dasar atau mapaba atau semacamnya di IPNU Komisariat Imam Bonjol Jember. Sebelumnya, saya hanya dengar IPNU itu organisasi kader di bawah NU sebagaimana yang dijelaskan oleh guru ke NU an saya dan Guru Aswaja sekaligus Pak Bukhori saat belajar di MI dan MTs Nurul Islam. Bagaimana bentuknya dan apa kegiatannya, saya belum tahu karena selama di MTs pun saya yang hidup di desa dan tinggal di pesantren desa tak ikut-ikut acara ini. Beda dengan sekarang, meskipun di desa, adik-adik kelasku sudah pada aktif di IPNU Komisariat Pasirian, yang mana pada zaman saya dulu belum ada aktivisnya karena masih pada belajar dan mondok di bebagai pesantren jawa timur. Kontan saja ajakan itu langsung saya terima dengan hangat dan senang hari. Karena pesan bapak dan keluarga besar saya hanya satu saat mau berangkat sekolah ke jember. Jadilah tetap NU dan jangan terpengaruh dengan ajaran dan keyakinan apapun selain NU. Mungkin saat itu bapak sudah tahu dari pada guru atau info lainnya jika di Jember ada potensi konversi keyakinan jika tak kuat memegang teguh pendirian.

Wujud dari pelaksanaan wasiat dan pesan para guru dan orang tua saya itu lalu saya tafsiri dengan aktif di banom NU yang bernama IPNU, sebuah organisasi yang mengumpulkan semua pelajar NU yang sifatnya nasional. Pilihan ini tak butuh banyak pertimbangan dan rasio karena memang begron saya yang orang NU, keluarga NU, lahir dan besar di lingkungan NU serta jebolan pesantren NU. Ditambah lagi saat itu ada suasana ‘tantangan’ yang sengaja di disain oleh ustad muhayyan untuk mendorong anak didiknya aktif di organisasi extra selain di Osis dan asrama MAK. Tantangan yang saya maksud adalah ustadz mendorong teman-teman kami yang memang kebetulan bertalar belakang muhamadiyah atau abu-abu yak berpihak untuk aktif di IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) karena itulah, anak-anak yang selama ini memang berlatar belakang NU ya menjadi tertantang dan berani menunjukkan eksistensinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun