Dangdut musik kampungan alias norak, begitu pendapat sebagaian orang, suatu pendapat yang menurutku tidak bisa dinafikan begitu saja. Pendapat itu muncul sebenarnya juga berawal dari perilaku para “pelaku” dangdut itu sendiri, lirik lagu yang tidak mendidik, pakaian seronok ditambah goyangan erotis sebagian penyanyi dangdut seolah menjadi pembenar pendapat ini. Belakangan muncul aneka goyangan dangdut yang “aneh-aneh” seperti goyang ngebor, goyang patah-patah, goyang itik, dan sebagainya yang sepertinya hanya ekspresi erotisme fisik semata, untuk menutupi kualitas vokal yang nyaris “pas-pasan”.