Sebenarnya aku masih belum begitu pede menyebut diri sebagai seorang kompasianer, karena belum seumur jagung aku bergabung dengan kompasiana dan tulisan yang aku posting pun belum sebanyak biji jagung, tapi aku tetap merasa angga bisa bergabung dengan komunitas penulis (yang menurut mas Iskandar Zulkarnain) dari kalangan “orang-orang biasa”. Awalnya saya merasa ragu ketika “Tuan Datuk Kriko” Syukri Muhammad Syukri mengajakku bergabung ke kompasiana, karena aku merasa tidak memiliki kapasitas menjadi seorang penulis, namun berkat spirit dari guru saya tersebut akhirnya aku memberanikan diri register ke Kompasiana, dan Alhamdulillah, ternyata sekarang aku sudah mulai bisa merasakan “nikmatnya” menulis, meski aku sadari sepenuhnya kalo tulisan-tulisanku belum isa dikategorikan sebagai “artikel”