Israel, dengan kekuatan teknologinya, memang menjadi salah satu negara terkuat di dunia. Mereka mengandalkan sains untuk menjaga keamanan negara, dengan teknologi canggih seperti Iron Dome, sistem komunikasi yang mampu melacak musuh, dan senjata berat dari negara sekutu. Ini menunjukkan bahwa dalam pertempuran modern, sains menjadi elemen kunci. Negara-negara yang maju dalam teknologi, seperti Iran, mampu menyaingi kekuatan Israel yang sebelumnya sulit ditembus.
Namun, sains bukan satu-satunya kekuatan yang dimiliki Israel. Mereka juga memiliki kekuatan spiritual yang berasal dari tradisi Kabbalah. Pada awalnya, Kabbalah adalah tradisi spiritual yang mendalam, namun ketika kekuatan spiritual ini tidak lagi terhubung dengan Tuhan, ia berubah menjadi bentuk lain yang lebih berbahaya. Seperti yang kita lihat dalam sejarah, spiritualitas yang kehilangan koneksi dengan Sang Pencipta seringkali bergeser menjadi bentuk penyembahan lain, yang dalam kasus ini melibatkan elemen-elemen sihir.
Inilah tantangan yang dihadapi umat Islam hari ini. Tidak cukup hanya dengan melakukan ritual ibadah seperti sholat, puasa, dan zikir jika tidak diiringi dengan iman yang kuat dan pemahaman mendalam akan tantangan global. Israel, dengan segala kecanggihannya, tidak terlalu mengkhawatirkan negara-negara Islam yang fokus hanya pada ritual agama tanpa penguasaan sains dan teknologi. Mereka justru lebih memperhatikan negara seperti Iran yang tidak hanya menguatkan iman, tapi juga membangun kemampuan ilmiah dan teknologi yang kompetitif.
Serangan pada malam tahun baru Zionis ini bukan sekadar kebetulan. Ini adalah simbol dari bagaimana kekuatan spiritual yang salah bisa dihancurkan oleh kekuatan yang benar. Keberanian Sayyid Ali Khamenei dalam memilih waktu serangan menunjukkan pemahaman akan pentingnya momen spiritual. Upacara sihir yang dilakukan pada hari raya Rosh Hoshana dipatahkan, dan ini memberikan pelajaran bahwa kejahatan, baik berbentuk teknologi maupun sihir, bisa dikalahkan oleh kekuatan iman yang sejati.
Dalam konteks penyuluhan, penting bagi kita untuk menyadari bahwa melawan kekuatan global seperti Israel membutuhkan keseimbangan antara kekuatan spiritual dan penguasaan sains. Kekuatan doa dan ibadah harus diiringi dengan kemampuan untuk berinovasi, mempelajari teknologi, dan membangun kekuatan ilmiah. Hanya dengan itu, umat Islam bisa berdiri tegak dan mempertahankan kehormatan mereka di panggung global.
Sebagai umat Islam, kita harus mengambil pelajaran dari sejarah Musa dan Firaun, bagaimana kekuatan spiritual yang terhubung dengan Tuhan bisa mengalahkan kekuatan sihir. Kemenangan umat bukan hanya tentang seberapa banyak ibadah yang kita lakukan, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan ilmu pengetahuan dan kekuatan iman dalam menghadapi musuh yang nyata.
Mari kita jadikan perlawanan terhadap kekuatan zionis ini sebagai momentum untuk memperkuat iman kita, tidak hanya dalam ritual, tetapi juga dalam kemampuan ilmiah dan spiritual yang sejati.