Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sajak Limabelas Luka

12 April 2011   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 102 0

Ketika kesejahteraan sudah cedera, si miskin tak lagi bisa berjumpa dengan kekasihnya meski sekedar menjenguknya. Cukup meratapinya dilorong-lorong penderitaan yang tampak bersih dan rapi. Kemiskinan yang terus tumbuh, seperti bayi-bayi, merangkak, tertatih-tatih, malu-malu menunjukkan jatidiri. Sengaja bersembunyi tak menampakkan diri, dan hujan deras perkara-perkara besar ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun