Ketika kesejahteraan sudah cedera, si miskin tak lagi bisa berjumpa dengan kekasihnya meski sekedar menjenguknya. Cukup meratapinya dilorong-lorong penderitaan yang tampak bersih dan rapi. Kemiskinan yang terus tumbuh, seperti bayi-bayi, merangkak, tertatih-tatih, malu-malu menunjukkan jatidiri. Sengaja bersembunyi tak menampakkan diri, dan hujan deras perkara-perkara besar ini.