Sehabis salat Isya’, Kang Hasyim sengaja tak segera pulang. Seperti biasa,  setiap isyak mereka berjamaah hanya bertiga dengan Mbah Karto dan anaknya, Lek Darmi. Mereka bertiga masih duduk-duduk di serambi langgar, menyaksikan suasana gayeng dan suara riuh rendah warga desa malam itu. Maklum,  sebagian besar warga desa malam ini hendak menghadiri  Haul pertama meninggalnya kyai kharismatik, Mbah Kyai Zaed. Kegaduhan suara orang berebut naik truk membuat salat isyak mereka bertiga tidak sekhusuk biasanya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL