Juni 2010. Suasana pelabuhan Muara Angke riuh ramai. Bukan ramai oleh banyaknya nelayan berbadan kekar yang telanjang dada, pedagang ikan, atau preman-preman bertato.Karenasabtu pagi itu, pelabuhan penuh wajah-wajah cerah, bersih, berambut rapi, berbaju modis, dan menenteng alat elektronik canggih semisal handphone, kamera, serta mp3 player. Yup, wajah-wajah itu adalah warga Jakarta yang hendak mengisi akhir pekan dengan berlibur ke Kepulauan Seribu.