Temanya adalah Jakarta yang kembali normal. Mudikers sudah kembali ke Jakarta tercinta. Sangat tercinta, yang karenanya rela meninggalkan hangat keluarga dan permai kampung halaman. Bahwa setiap orang mesti gembira jika segalanya berjalan normal. Segala abnormal akan dianggap tak nyaman, meski lebih sering dinyaman-nyamankan. Harga beras normal, gula darah normal, ketinggian air di bendungan normal, berat bayi normal, dan antek-anteknya, nyaman bukan? Dengan begitu, mari bersuka cita dengan kembali normalnya jakarta, yang tidak lagi lengang seperti saat musim lebaran. Normalnya adalah saat macet, saat bising, saat panas. “Bukan Jakarta kalo gak macet mas..” seloroh sopir bajaj kala itu. Bahwa normal memang bukan untuk menyebut kondisi yang biasanya, lebih tepat untuk yang ideal, bahkan seharusnya. Bahwa lelaki seharusnya suka perempuan, itu yang normal. Bahwa perempuan seharusnya suka lelaki, itu yang ideal.