setelah beberapa kali maju mundur jelek, akhirnya aku sampai di ruang TV. pelan pelan aku bicara sama bapak mamak..
"Pak, Mak..aku rencananya pengen menikah dengan teman SMP ku, anak nya pak guru dan bu guru"
"lha wong ngendi ( lha orang mana? )"
" orang cucukan pak, dia cantik, berjilbab dan dari keluarga baik baik, insya Allah"
"nek kudungan, mengko gelem salaman po ora, aku emoh nek duwe mantu kudungan neng ra gelem salaman ( kalau berjilbab, nanti mau berjabat tangan dengan orang lain ngak, aku nggak mau punya mantu berjilbab tapi nggak mau jabat tangan )------------ harap maklum, islam nya masih islam ndeso, yang belum paham agama dengan baik.
"iya mak, purun (mau ) kok..dan kalau sudah menikah, bapak mamak jangan khawatir, aku akan terus berbakti pada bapak mamak dalam bentuk apapaun, baik materi ataupun non materi"------nyari kata kata yang bisa bikin ortu tenang dan senang dulu.
"oh ya wes"
"Pak, Mak....calon istriku secara fisik kurang sempurna..kaki kirinya pakai kaki palsu, kaki nya diamputasi sewaktu SMA karena kecelakaan"
bapak mamak diam cukup lama.............
"kamu sudah mikir dengan bener tentang calon istrimu??"
"sudah pak , mak"
"ya sudah, kalau kamu sudah senang, ya kami sebagai orang tua hanya bisa merestui"
Alhamdulillah....LEGA RASANYA...PLOOOONNNGGG
setelah itu, bapak mamak matur ke pakdhe dan kakek nenek...pakdhe ada yang menentang ( dibilang aku goblok lah ), tapi ada juga yang bijak. tapi EGP lah...
dan akhirnya kami menikah di bulan april 2011, meski sampai saat ini kami belum beri buah hati, tapi kami bahagia. istriku secara mental jauh lebih baik..sudah bisa tersenyum lepas ( beda sebelum menikah dulu )..hanya rasa percaya dirinya masih belum kembali. kalau jalan jalan masih merasa minder..tapi ada aku, yang selalu percaya diri ketika aku mengajak jalan istriku.
terimakasih sudah membaca