Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Analisis Hubungan Ketergantungan Gadget terhadap Perubahan Perilaku Sosial Masyarakat

15 Januari 2021   06:44 Diperbarui: 16 Januari 2021   03:37 1378 1

Saat ini teknologi semakin canggih dan berkembang, hal tersebut mempengaruhi pola hidup pada masyarakat yang meliputi pola pikir maupun perilaku. Perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia salah satunya ialah gadget. Gadget merupakan perangkat elektronik yang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih praktis dan mudah dan biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi modern pada saat ini. Keberadaan gadget saat ini sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari  dengan tingkat intensitas penggunaan yang tinggi mengakibatkan ketergantungan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial dalam masyarakat.

Gadget berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti sebuah alat elektronik kecil yang memiliki berbagai macam fungsi khusus. Gadget merujuk pada suatu peranti atau instrumen kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktik spesifik yang berguna (Castelluccio, Michael. 2007). Gadget sendiri dapat berupa komputer, laptop, tablet PC dan juga handphone atau smartphone (dalam Junaidi, 2018).

Pada mulanya gadget hanya biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi. Pengertian komunikasi menurut Laswell (West dan Turner. 2007:30-31) adalah proses yang menjelaskan siapa, apa yang dikatakan, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa. Sehingga, melalui model komunikasi Lasswel, gadget dapat dilihat sebagai media dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Maka dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan salah satu media komunikasi yang bertujuan untuk memudahkan kegiatan komunikasi manusia. Namun hingga sekarang gadget terus menerus menyajikan fitur-fitur baru.

Gadget semakin berkembang dengan selalu memunculkan dan menyajikan hal-hal baru yang menjadikan hidup manusia lebih praktis. Gadget senantiasa didukung oleh berbagai fitur dan aplikasi terus menerus mengalami pembaharuan yang menyebabkan gadget menjadi instrumen yang canggih dan menarik. Gadget baik laptop, ipad, tablet maupun smartphone merupakan teknologi yang berisikan aneka aplikasi dan informasi mengenai hal-hal di dunia ini.

Penggunaan gadget di Indonesia sendiri bertumbuh pesat, menurut perusahaan paltform media sosial Kanada, Hootsuite bekerjasama dengan We Are Social dari Inggris baru saja merilis perkembangan internet seluruh dunia dalam laporan “Digital 2020: comprehensive look at the state of the Internet, mobile devices, social media, and ecommerce.” Berdasarkan laporan tersebut, penggunaan internet di Indonesia mencapai 175,4 jiwa sementara jumlah smartphone yang terkoneksi mencapai 338,2 juta unit yang berarti hampir dua kali lipat dari jumlah pengguna internet sehingga hampir rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari satu smartphone dan pengguna sosial media mencapai 160 juta jiwa.

Maraknya penggunaan gadget menimbulkan manusia memiliki rasa ketergantungan yang tinggi terhadapnya, ketergantungan yang tinggi akan menjadikan seseorang mengalami kecanduan. Menurut Lin, dkk (2014) kecanduan smartphone merupakan salah satu bentuk hal yang dapat dianggap sebagai kecanduan teknologi.

Kwon, dkk (2013) menyebutkan istilah smartphone addiction yakni perilaku ketergantungan atau keterikatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah sosial seperti menarik diri, kesulitan performa dalam aktivitas sehari-hari atau terhadap diri seseorang sebagai gangguan kontrol impuls. Menurut Young (1999) aspek-aspek kecanduan gadget adalah: Merasa sibuk dengan gadget, meningkatkan jumlah waktu untuk mencapai kepuasan dikarenakan merasa membutuhkan menggunakan internet, selalu gagal dalam upaya mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan gadget, merasa gelisah, depresi, murung ketika mencoba menghentikan penggunaan gadget , penggunaan gadget lebih lama dari yang direncanakan.

Dinamika kehidupan masyarakat beriringan dengan perkembangan teknologi keduanya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akulturasi budaya dengan teknologi informasi menjadi pendorong perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala normal, pengaruhnya dapat menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain dikarenakan adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259). Perubahan sosial merupakan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial yang di dalamnya dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik ataupun sebaliknya.

Berdasarkan riset terbaru (Hanika, 2015) yang dilakukan oleh perusahaan mobile furry menunjukkan kecenderungan orang untuk ketergantungan pada smarthpone semakin tinggi. Ketergantungan tersebut menyebabkan berubahnya pola hubungan sosial pada masyarakat. Studi lain yakni Tenchmark mengungkapkan bahwa penggila gadget dalam memeriksa smartphonenya sangat sering hingga mencapai rata-rata 1.500 kali per hari. Hal tersebut berakibat orang menjadi lebih disibukkan dengan gadget dibanding harus berinteraksi kepada lawan bicara secara langsung ataupun membangun hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Terdapat beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam sistem komunikasi di Indonesia, terutama dengan penggunaan gadget, yaitu (dalam Kamil, 2016): 1. Komunikasi gadget telah menurunkan minat baca masyarakat. 2. Komunikasi dengan gadget telah memunculkan praktik illegal. 3. Penggunaan gadget di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan untuk kebutuhan komunikasi.

Everett M. Rogers (1986, dalam Hendrastomo, 2008) membuat tipologi dampak sosial kehadiran teknologi komunikasi, dampak tersebut dapat ditemui secara individu ataupun sistem sosial dikarenakan adopsi atau penolakan terhadap inovasi baru.

Pertama, dampak yang diinginkan dan tidak diinginkan (undesirable impact) yakni efek fungsional dan disfungsional secara individu ataupun sistem sosial yang diharapkan terhadap adanya inovasi.

Kedua, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung (inderect impact) yaitu perubahan terhadap individu maupun sistem sosial yang muncul akibat respons yang cepat atas kehadiran inovasi, secara langsung komunikasi via ponsel telah mengubah tatanan konvensional dalam komunikasi yang mengandalkan tatap muka secara langsung digantikan oleh teknologi, dan secara tidak langsung perubahan pola komunikasi tersebut juga mengubah intimacy (faktor kedekatan) dalam komunikasi sosial.

Ketiga, dampak antisipatif dan tidak antisipatif (unanticipated impact) yaitu terjadinya perubahan yang diakibatkan oleh inovasi yang disadari dan ditujukan pada masyarakat. Terjadinya pola kedekatan personal yang menghilangkan batas posisi dan status sosial dalam kehidupan sosial walaupun pada sisi lain akan tampak perubahan perilaku yang akan menimbulkan degradasi pola perilaku akibat penurunan intensitas interaksi secara langsung dan kesalahpahaman dalam penerimaan pesan.

Dari pemaparan di atas gadget memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif gadget telah membawa pengaruh secara nyata terhadap perubahan sosial masyarakat ke arah yang tentunya lebih baik, namun dampak negatif memiliki kecenderungan membawa perubahan sosial masyarakat yang dapat menghilangkan norma atau nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Kehadiran gadget sebagai teknologi baru mempengaruhi hidup bahkan menyebabkan perubahan yang di antaranya perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau menjadi perubahan keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan dalam kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial yang di dalamnya termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku dalam masyarakat.

Kemudahan manusia untuk selalu keep in touch (berhubungan) dengan orang lain tanpa memperdulikan ruang dan waktu yang tak dapat dipungkiri menjadikan pola hidup masyarakat cenderung tertutup akibat interaksi sosial dalam dunia nyata yang berkurang sehingga muncul sikap individualisme yang memiliki kecenderungan berkurangnya kepedulian terhadap lingkungannya seperti sikap acuh tak acuh (apatis) bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungannya sendiri.

Kesimpulan

Ketergantungan terhadap gadget secara sadar dan tidak sadar telah mengubah perilaku sosial pada masyarakat. Perubahan perilaku sosial ini cenderung lebih ke arah negatif disebabkan ketergantungan pada gadget yang dialami masyarakat menyebabkan kecenderungan menutup diri dari lingkungannya yang berakibat kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungannya bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungan sekitarnya sendiri, perilaku masyarakat pun menjadi individualisme hal tersebut bertentangan dengan sistem sosial yang di dalamnya termuat nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat Indonesia yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bersama.

Daftar Pustaka

Cahyono, Anang Sugeng. 2016. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157.

Castellucio, Michael. 2007. Gadget An Essay. https://www.thefreelibrary.com/Gadgets-%20-%20an+essay.-a0170115914. Diakses pada 13 Januari 2020.

Hendrastomo, G. 2008. Representasi Telepon Seluler dalam Relasi Sosial. Jurnal Socia, 5.

Hootsuite (We are Social) : Indonesian Digital Report. 2020. https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia. Diakses pada 13 Januari 2020.

Kwon, dkk, 2013. Development and Validation of a Smartphone Addiction Scale (SAS). PloS ONE, 8(2):e56936.doi:10.1371/journal.pone.0056936.

Lin, dkk. 2014. Development and Validation of the Smartphone Addiction Inventory (SPAI). PloS ONE, 9 (6):e98312. doi:10.1371/jurnal.pone.0098312

Marpaung, Junierissa. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Kehidupan. Jurnal Kopasta, 5(2), 55-64

West, Richard dan Lynn Turner. 2007. Introduction Communication Theory. Analysis and Application. New York: McGraw Hill.

Young, K. S. 1999. Internet Addiction: systoms, evaluation, and treatment. In L.VandeCreek & T. Jacson (Eds) Innovation in Clinical Paractice : A Sorce Book. Vol. 17. Hlm. 13-19.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun