Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pemaksa

12 Maret 2024   15:34 Diperbarui: 12 Maret 2024   15:42 76 4
Sesaat memori terputar ulang.
Memaksa mengingat pada sedikit goresan yang membuat pedih tempat terapuh dalam diri.

Setiap dari yang bernyawa tentu menginginkan penerimaan dari manusia lain.
Apalagi jika sinar kebaikan yang ditawarkan.
Namun sayang penolakan tetap saja hadir.
Tentu itu wajar, karena setiap yang bernyawa punya inginnya masing-masing.

Namun nyatanya terkadang sesak itu hadir.
Sekedar kata "tidak" nyatanya cukup membuat dada berdebar nyeri.
Sekedar "gelengan kepala" nyatanya cukup membuat gelenyar aneh dalam dada bernama sakit.
Apalagi jika dilanjutkan dengan "menghindar" rasanya begitu ngilu, cukup membuat mata memanas menunjukkan kerapuhan.

Namun, apa yang bisa kita lakukan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun