Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sipir Ini Bermasalah

11 Agustus 2013   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26 487 1
Kamis 8 Agustus 2013 lalu, seorang sipir LP Wirogunan Yogyakarta ditembak oleh orang tak dikenal saat sedang berada di beranda rumah dinasnya.  Agus Susetyo (43), sipir itupun langsung terkulai dan dibawa ke RS Bethesda Lempuyangwangi sebelum akhirnya dirujuk ke RS. Panti Rapih Yogyakarta karena memerlukan penanganan lebih serius.  Perut Agus Susetyo tertembus peluru tajam, peluru tersebut melukai paru-paru dan ginjalnya.

Penanganan dan pengamanan tampak sangat serius dilakukan jajaran kepolisian DIY dan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM .  Investigasi dilakukan terhadap track record sipir bagian dapur LP Wirogunan tersebut. Track record dimulai dari awal mula masuk sebagai sipir, bagaimana pengangkatannya, dan seperti apa dia saat bekerja.   Berdasarkan informasi yang diperoleh, Rusdi (kemenkunham DIY) memaparkan bahwa selain menjadi sipir, Agusjuga bekerja sampingan menjadi petugas keamanan di beberapa tempat hiburan malam.  Hal ini masih wajar.  Namun Kemenkumhan DIY masih akan melanjutkan investigasinya, karena masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi.  Kecurigaan bahwa Agus terlibat dalam bisnis obat-obatan terlarang ada juga.  Kecurigaan ini wajar melihat Agus yang pegawai golongan IIIB , ia menerima gaji dalam kisaran Rp 4 juta, namun di garasinya terlihat mobil Merc berpelat L 1089 JT terparkir.  Suatu kejanggalan? Andai mobil itu titipan sih tak masalah, tapi kalau milik Agus sendiri rasanya tak  mungkin bila ia tak neko-neko.

Kondisi Agus saat ini mulai berangsur membaik setelah menjalani operasi sebanyak tiga kali untuk mengangkat peluru yang bersarang di dalam tubuhnya.  Pengamanan masih dilakukan secara ketat.  Hal ini dilakukan karena kunci utama untuk membuka kasus ini terletak pada korban sendiri.

Agus, sipir ini sepertinya benar-benar bermasalah.  Selain derita karena tumpahan peluru yang mendera tubuhnya, setelah sembuhpun nantinya ia akan mendapat pembinaan khusus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun