Saya bekerja di Balikpapan sejak 2 tahun lalu dan sering bepergian dengan pesawat ke Jogja dan Jakarta.
Kemarin tanggal 4 September 2014 saya naik Lion Air JT 759 dengan jadwal pukul 8:45 WITA dari Balikpapan ke Jakarta.
Waktu itu saya tidak merencanakan untuk memasukkan ransel saya ke bagasi. Namu karena lupa dan lain hal, saya memasukkan ransel tersebut. Tanpa saya sadari bahwa ipad mini saya masih ada disitu.
Ransel saya tidak terkunci, dan petugas check in disana jg tidak mengecek dan menanyakan "apakah ada barang berharga di dalam bagasi"?
(Seingat saya untuk counter pelayanan Garuda dan Citilink selalu ditanyakan)
Maka, masuklah ransel saya ke dalam bagasi dan naik pesawat.
Di pesawat, saya baru teringat kalau ada ipad mini saya di dalam ransel yg saya masukkan ke bagasi.
Cemas pastinya, tetapi saya ingat dulu ipad mini saya pernah tertinggal di dalam tas ransel yg saya masukkan ke bagasi, namun naik penerbangan dari Jogja- Balikpapan; dan Alhamdulillah ternyata masih aman ketika sudah di tujuan.
Begitu turun dari pesawat di Jakarta, saya menunggu Tas ransel di moving belt bagasi pesawat di Terminal Kedatangan 1B.
Ketika mendapatkan tas saya, langsung saya buka dan cek di tempat.
Benar, Ipad Mini saya sudah tidak ada.Saya bongkar2 tas saat itu juga dan masih tidak menemukan ipad mini. Belakangan saya juga baru sadar Powerbank dan Harddisk saya juga ikut diambil. Saya makin menyayangkan karena di harddisk yg harganya tidak seberapa mahal bagi si pencuri, berisi file kerja saya yg penting.
Lalu saya menemui petugas yg berada di bagian Lost and Found Baggage untuk melapor.
Belum selesai cerita saya secara lengkap, petugas sudah berbicara tentang tidak ada klaim penggantian barang hilang.
Saya tidak menuntut ganti rugi, hanya meminta tolong untuk dibuatkan laporan agar bisa dilakukan pencarian.
Lalu si mbak petugas di Terminal 1B itu berkata bahwa Pelaporan dan Pencarian hanya berlaku 3 hari, dan setelah itu korban akan dikabarkan via telepon.
Si mbak menambahkan bahwa kejadian seperti ini sulit dilacak karena biasanya pelaku adalah komplotan orang dalam.
Akhirnya saya telepon om saya yg bekerja di Bandara Sepinggan, dan berjanji untuk membantu melakukan penggeledahan tas petugas setempat.
sekitar 1 jam kemudian, om saya berkata nihil, tidak diketemukan barang2 saya yg hilang.
Yang saya sayangkan adalah tidak adanya usaha simpati dari pihak petugas bandara yg membuat laporan saya dan hingga sekarang saya tidak menerima telepon dari pihak yg terkait.
Serta jika memang ada komplotan mafia di dalam lingkungan bandara, mohon untuk dilakukan investigasi dan pemeriksaan agar ke depannya tidak terjadi hal seperti ini lagi.
Karena sebelumnya. juga tahun ini, teman saya juga kehilangan Laptop di tas yg dia masukkan ke bagasi.
Ditambah kasus saya, hal ini cukup membuktikan bahwa ada permainan orang dalam di Bandara Sepinggan atau di Jakarta.
Saya telah mengirim email kasus saya ke Lion Air, Angkasa Pura, dan Bandara Sepinggan untuk memohon kebijakan dalam menanggapi laporan saya.
Saya menulis laporan ini di rubrik media sosial agar masyarakat semakin berhati hati dalam bepergian.
Terimakasih