Pendidikan seringkali terjebak dalam dikotomi yang mengerikan dengan memberikan label tertentu pada anak-anak, yakni antara anak nakal atau anak baik. Anak baik selalu dipuji dan dimengerti sehingga segala kemudahan dan kepercayaan didapatnya dengan mudah setiap saat. Anak baik menjadi andalan orang tua dan guru dalam berbagai hal dan tak jarang menjadi profil anak yang seharusnya dan semestinya. Sebaliknya, anak nakal siap dicaci maki dan jauh dari perhatian sehingga akan terasing dari kepedulian orang tua dan guru. Bahkan, anak nakal hanya akan menyusahkan saja dalam banyak hal sehingga hal-hal baik tak akan pernah tampak atau terlihat dari sosok anak nakal ini.
KEMBALI KE ARTIKEL