Tanpa pesan dan kabar berita, kegelapan menyelimuti segala ruang tanpa tertembus pandang, hanyalah sebuah kepasrahan yang mulai tergurat kecewa dan miris tak mampu menikmati situasi. Langkah terhenti pada suatu keragu-raguan yang membekukan segala daya upaya, menghentikan segala rasa untuk mengukir kisah seiring waktu yang terus berjalan. Terpaku dalam kegelapan, mencoba mengalirkan asa pada cahaya yang mau datang untuk segera. Hujan masih terus mengguyur, rembulan terhalang segala gejala semesta, dan cahaya masih belum juga beranjak dari peraduannya. Di sebuah pojok penuh asa, hati dan budi terbelenggu dalam kegelapan, bergejolak dalam rasa dan asa, amarah dan harapan, pasrah dan yakin terang akan datang. Semua raga dan jiwa harus terduduk dalam keterbatasan dan harapan.
KEMBALI KE ARTIKEL