Hilir mudik kendaraan menuju peraduannya pun membawa manusia kembali pada keluarga, saudara, dan sesama dalam kelelahan, keletihan, dan mungkin masih ada secercah harapan untuk menguntai kata dan makna dalam cerita sebelum hanyut dalam mimpi malam yang panjang. Rembulan semakin tinggi menyinari semesta dalam kesetiaan yang hakiki pada segala rotasi Sang Ilahi.
Di kala semuanya terhenyak oleh angin dingin malam dan ternyenyak dalam hangatnya pembaringan, masih ada jiwa dalam raga yang masih harus menata hidup untuk mendapatkan kehidupan yang penuh misteri ini. Jiwanya menembus malam, yang terasa ingin mengabaikan gelap dan dinginnya malam demi garisan hidup yang menyambung napas detik demi detik kehidupan.
Hidup menjadi perjalanan yang penuh cerita dalam segala luka, asa, rasa, dan dilema pada segala pilihan hidup ini. Hidup bukanlah sebuah rumus matematis yang menyeragamkan segala pengalaman hidup setiap jiwa dan semesta.