Menyayat hati yang dingin
Kala tangis tak terdengar
Kala air mata tak lagi menetes
Melihat dia sebatang kara
Insan kelana yang tak bernasib
Menilik lewat jendela
Demi ilmu yang tak di miliki
Haus akan masa depan yang cerah
Namun nasib tak memihak
Sebab raga hanya jelata
Suara menggema di segala penjuru
Untuk nasib yang tak pasti
Namun suara tetap la suara
Hilang di terpa angin
Dan musnah di telan waktu
Walau raga terus berteriak keras
Namun apa daya
 Telinga tertutup hasrat membabi buta
Untuk penuhi kantong yang tak berdasar
Walau teriak dan tangis terus menggema
Hati itu tak akan tersentuh