saya lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja,papa saya hanya karyawan BUMN biasa, aset kami hanya rumah milik sendiri yang papa saya beli dengan hasil keringatnya selama dia bekerja,saya tiga bersaudara dan kami semua perempuan..
selama ini papa saya yang berjuang sendiri menafkahi keluarga, mama saya cuma ibu rumah tangga biasa, dialah yang memperhatikan kami selama papa saya bekerja, menjadi teman bicara kami ketika kami mengalami kesusahan baik di sekolah atau lingkungan kami tinggal,mencukupi kebutuhan kami,memperhatikan asupan makanan kami,memasak untuk kami..dan pastinya mengurus keuangan keluarga.
setelah saya bekerja saya sadar betapa sulitnya mencari uang dan mengurus keuangan sendiri,karena sekarang orangtua saya tinggal di luar kota saya dan kakak saya yang menjaga rumah,adik saya tinggal bersama tante saya karena SMAnya lebih dekat dari sana,bisa dibayangkan tanggungjawab kami yang tidak ringan ini, tapi ini masih kalah dengan perjuangan orangtua kami..mereka bekerja keras mencukupkan kebutuhan kami bukan keinginan kami,kami cukup makan,minum,pendidikan, kesehatan..
dulu sering saya mengeluh karena orangtua saya, khususnya papa saya susah sekali memberi tambahan uang kepada saya hanya sekedar untuk jalan-jalan ke mall atau kemana saja bersama teman-teman saya,saya iri dengan teman saya begitu mudah mereka dapat ijin dari orangtuanya bahkan menambahkan uang sakunya..sedangkan saya,saya harus menyisihkan uang jajan saya untuk keinginan saya itu..
sepanjang papa saya bekerja selama ini, aset yang kami miliki hanya rumah,tabungan ada tapi tidak seberapa. mobil,motor,tanah kami tidak punya, tapi satu hal yang sangat kami syukuri adalah kami bisa sekolah bahkan kakak saya dan saya berhasil menempuh jenjeng S1 dengan keuangan yang pas-pasan,saya sangat bersyukur Tuhan memberikan orangtua yang terbaik kepada kami,mengusahakan semampunya bagaimana caranya supaya kami bisa menempuh pendidikan sarjana. papa saya gak pernah membeda-bedakan anak laki-laki atau perempuan dimata dia semuanya sama..tidak pernah sekalipun keluar dari mulutnya perkataan "ah..anak perempuan kan ujung2nya dapur,jadi gak usah tinggi2 lah sekolah" tidak pernah sekalipun, malah saya berpikir seandainya papa saya orang kaya mungkin kami semua sudah S2 keluar negeri..
sempat papa saya menyuruh saya untuk meneruskan sekolah perawat, tapi ini bukan karena prinsip yang saya sebutkan tadi, ini hanya masalah keuangan tapi karena saya meyakinkan papa saya. saya mau kuliah akhirnya jadi juga saya kuliah, lulus dengan IPK 3.5 dengan waktu 3.5 tahun dengan gelar S.H kakak saya juga mendapatkan predikat cum laude. kami semua berhasil menyelesaikan tanggungjawab kami kepada orangtua kami, setidaknya kami tidak memalukan orangtua kami, mungkin inilah wujud terima kasih kami atas perjuangan mereka.
sekarang saya sadar perjuangan mereka waktu itu mengurus keuangan kami,bagaimana caranya supaya kebutuhan kami terpenuhi,,susah ternyata cari uang dan lebih susah mengaturnya ,seingat saya pendapatan yang saat ini saya terima tidak berbeda jauh dengan pendapatan yang waktu itu papa saya terima,tapi dengan pendapatan ini bagaimana papa saya mencukupi kebutuhan 5 orang ya??? mencukupi kebutuhan saya (satu orang) saja susahnya setengah mati..
tapi itulah papaku.. "prinsipnya pendidikan itu penting,bukan cuma sekedar gelar,atau hitam di atas putih,tapi pendidikan sarjana itu penting untuk membentuk mental dan pola pikir, yang gak akan kita temukan di bangku sekolah"
dan untuk semua hal yang telah mereka berikan gak pernah mereka menuntut sesuatu yang menyangkut hal-hal penting dalam hidup kami,kemana kami akan bekerja, mau jadi PNS,pegawai BUMN ato pegawai Swasta,sama siapa kami akan menikah dan lain-lain, saran pasti ada tapi semua di kembalikan ke kita mana yang terbaik buat kami.kepercayaan ini yang tidak mungkin kami khianati,kami telah membuktikanya melalui kuliah kami,kami juga pasti akan membuktikannya lagi.
terima kasih mama,papa atas semua usaha, perhatian dan kerja keras kalian, kami percaya kami bisa seperti ini sekarang karena doa kalian..teruslah berdoa bagi kami, sebagian beban kalian sudah kami tanggung masing-masing..kami berharap beban kalian semakin berkurang.
kami berterima kasih atas pendidikan yang kami dapat melalui keluarga ini, kalian mengajarkan kami berpikir positif,bijaksana dalam menentukan keputusan,berhemat untuk masa depan.
terima kasih atas setiap dukungan kalian terhadap setiap keputusan yang kami buat,percayalah kepercayaan itu sangat berarti bagi kami.. kami berharap kami tidak akan mengecewakan kalian..
we love you... -Big Hug-